Suara.com - Persiraja Banda Aceh dan PSBS Biak pantas menjadi semifinalis Pegadaian Liga 2 2023/2024. Duel leg pertama di Stadion Langsa, Banda Aceh, berakhir imbang 1-1 pada Minggu (25/02/2024), menunjukkan permainan terbaik dari kedua tim yang berusaha menghindari kekalahan.
Pemain dari kedua kubu, yang dipimpin oleh Andik Vermansyah di Persiraja dan Ruben Sanadi di PSBS, tampil tanpa takut untuk menang.
Dalam pertandingan ini, keduanya saling menekan untuk meraih kemenangan.
BACA JUGA: Klasemen Liga Inggris Pekan ke-26, Arsenal dan Manchester City Makin Dekat ke Puncak
Baca Juga: Hasil Semifinal Liga 2: Malut United Tahan Imbang Semen Padang
Persiraja dan PSBS dapat dianggap sebagai representasi kekuatan sepak bola dari belahan Barat dan Timur Indonesia. Peluang keduanya untuk promosi ke Liga 1 mendatang saat ini fifty-fifty.
Leg kedua akan berlangsung di Stadion Cendrawasih Biak pada 29 Februari mendatang.
1. Duel Ferdinan Sinaga kontra Mario Londok
Puncak ketegangan dalam pertandingan dramatis antara Persiraja dan PSBS terjadi selama perpanjangan waktu.
BACA JUGA: Jeleknya Persija Sampai Bikin Marko Simic Lontarkan Petuah Bijak
Baca Juga: Hasil Leg I Semifinal Liga 2: Persiraja Banda Aceh vs PSBS Biak Imbang 1-1
Insiden dimulai dengan pelanggaran terhadap striker Persiraja, Al Muzani, di dalam kotak penalti yang dilakukan oleh pemain PSBS.
Meskipun terjadi protes dari tim PSBS, Ruben Sanadi dan rekan-rekannya menerima keputusan tersebut dengan lapang dada.
Momen krusial pun tiba, di mana Persiraja menunjuk Ferdinan Sinaga sebagai eksekutor.
Sayangnya, upaya striker berpengalaman yang menggantikan Andik Vermansyah ini terhenti ketika tendangannya dengan kaki kiri tidak mampu mengalahkan kiper Mario Londok, pemain yang dipinjam dari Barito Putera.
2. PSBS Layak Jadi Kandidat Terkuat
Rekor PSBS yang konsisten memimpin pada dua tahap awal penyisihan grup dan babak 12 besar menunjukkan kualitas mereka yang luar biasa.
Seperti pepatah yang mengatakan bahwa tamu adalah raja, PSBS memang layak dianggap sebagai penguasa lapangan.
Dalam pertandingan melawan Persiraja, tim asal Papua ini mendominasi di semua sektor dan menciptakan banyak peluang mencetak gol.
Mental kuat dari Ruben Sanadi dan rekan-rekannya tidak terpengaruh oleh tekanan ribuan penonton di stadion.
Mereka tetap tampil tenang dan terorganisir, sambil terus menciptakan peluang untuk mencetak gol. Puncaknya terjadi saat striker asing, Alexsandro, berhasil mencetak gol pada menit 50.
Meskipun Persiraja berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui sundulan Al Muzani pada menit 59 dan mendapatkan hadiah penalti, pemain PSBS, terutama kiper Mario Londok, tetap fokus dan berhasil menggagalkan eksekusi Ferdinan Sinaga.
Kontributor : Imadudin Robani Adam