Suara.com - Mantan pemain Timnas Indonesia U-19, Muhammad Fatchurohman, belakangan ini tengah mendapatkan sorotan dari publik karena umpannya malah membuat Radja Nainggolan ngambek.
Momen itu terjadi pada laga Bhayangkara FC kontra PSS Sleman di Stadion PTIK, Jakarta, Kamis (22/2/2023). Operan yang dikirimkan Nugroho Fatchurohman kepada Radja Nainggolan tidak akurat.
Dalam momen ini, Fatchurohman justru memberikan umpan kepada Radja Nainggolan yang sudah dikawal dua pemain lawan. Tak hanya itu saja, akurasi operannya juga tidak optimal, sehingga bola justru keluar dari garis permainan.
Radja Nainggolan yang kesulitan menerima operan itu langsung menendang tinggi-tinggi sebagai bentuk luapan kekesalannya. Momen inilah yang mendapatkan banyak respons dari netizen.
Sebagian besar komentar ini memang menyasar kepada kualitas operan Fatchurohman yang sangat merepotkan. Padahal, dia punya pengalaman mentereng sebagai pemain Timnas Indonesia U-19.
Profil Muhammad Fatchurohman
Sebagai informasi, Muhammad Fatchurohman merupakan pemain yang punya rekam jejak mentereng di bawah asuhan Indra Sjafri. Dia menjadi bek kiri andalan Timnas Indonesia U-19 pada periode 2013-2014.
Sebelum kiprahnya naik ke permukaan, Fatchurohman menimba ilmu bersama SSB Naga Gempol, Pasuruan. Pada tahun 2010, ketika usianya menginjak 15 tahun, dia dikontrak Persekap Pasuruan.
Bersama klub tersebut, kiprahnya melejit. Namanya juga semakin tenar karena mendapatkan kesempatan dari Indra Sjafri untuk memperkuat Timnas U-19. Di periode inilah, ada banyak kisah sukses yang diukir Fatchurohman.
Baca Juga: Kekecewaan Radja Nainggolan, Makin Kuatkan Alasan STY Tak Mau Pakai Pemain Liga 1 Indonesia
Momen yang pertama ialah menjuarai Piala AFF U-19 2013. Dia saat itu merupakan rekan satu tim Evan Dimas yang mencuri banyak perhatian, karena permainan kolektif yang disajikan skuad Garuda Nusantara.
Dari sana, sebagian besar pemain-pemain ini bergabung dengan Persebaya Surabaya. Selain Fatchurohman, ada nama seperti Evan Dimas, Ilham Udin Armayn, Putu Gede, Zulfiandi, Hargianto, dan Shahrul Kurniawan.
Setelah itu, Fatchurohman bergabung dengan PS Polri pada 2016. Klub inilah yang nantinya bertransformasi menjadi Bhayangkara Surabaya United hingga akhirnya berubah kembali jadi Bhayangkara FC.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie