Suara.com - Arema FC, meski di zona degradasi, tetap jadi lawan sulit bagi Persija di pekan 26 BRI Liga 1.
Dengan situasi lebih baik setelah menang lawan RANS, optimisme Arema untuk keluar dari zona degradasi tinggi.
Saat ini, mereka di urutan 16 dengan 24 poin, hanya selisih 3 poin dari Persita Tangerang di atas zona degradasi. Persija dalam tekanan setelah dua kekalahan beruntun.
BACA JUGA: Demi Timnas Indonesia U-23, LIB Minta PSSI Hapus Satu Aturan Liga 1
Baca Juga: Demi Timnas Indonesia U-23, LIB Minta PSSI Hapus Satu Aturan Liga 1
Arema, dengan materi lebih komplet, dapat menurunkan Ariel Lucero setelah larangan bermain selama 4 pertandingan.
Di sisi lain, Bali United tanpa striker utama Gustavo Almeida, memberikan Arema FC keunggulan.
1. Arema Punya Penyerang yang Ganas
Arema FC menunjukkan ketajaman lini depan saat menghadapi Rans Nusantara dengan brace dari Charles Lokolingoy dan satu gol dari Gilbert Alvarez.
BACA JUGA: Persija Kalah Dua Laga Beruntun, Thomas Doll Ingatkan Pemain Jangan Overthinking
Baca Juga: Persija Kalah Dua Laga Beruntun, Thomas Doll Ingatkan Pemain Jangan Overthinking
Ini menandakan bahwa Arema mungkin telah menemukan pengganti yang cocok untuk Gustavo Almeida, yang mencetak 14 gol sebagai top skorer Liga 1 di paruh musim pertama.
Chemistry barisan striker meningkat, terlihat dari Dedik Setiawan yang memberikan dua assist, menunjukkan kemampuan mereka untuk meredam ego dan fokus pada kolaborasi di lini depan.
2. Mental untuk Keluar dari Zona Merah
Arema berhasil memangkas selisih poin dengan Persita Tangerang menjadi hanya 3 poin pekan lalu, membuat mereka lebih termotivasi untuk mengalahkan Persija.
Jika Persita tidak menang dan Arema meraih tiga poin, keduanya akan sama dengan 27 poin, memberikan Arema kesempatan untuk melampaui Persita dalam pertandingan selanjutnya.
Terjebak di zona degradasi sejak awal musim, Arema ingin segera lepas dari papan bawah dengan hanya menyisakan 9 pertandingan lagi.
3. Kondisi Pemain Arema Lebih Baik
Sejak ditangani Widodo Cahyono Putro, suasana di ruang ganti Arema FC lebih kondusif, membuat pemain merasa lepas dan tanpa beban.
Hasilnya terasa saat mereka menang 3-2 melawan Rans Nusantara, mengembalikan Arema ke jalur positif.
Pelatih Widodo tidak memberi tekanan berlebihan pada pemain, menyadari bahwa kenyamanan dan kebebasan dari beban adalah kunci saat berada di zona degradasi.
Kontributor : Imadudin Robani Adam