Bekas pemain belakang Barcelona dan Paris Saint-Germain itu, setelah dihadapkan dengan bukti biologis, sekali lagi mengubah versi kejadian, mengatakan bahwa wanita itu memberikan pelayanan seksual secara sukarela.
Pada April tahun lalu, setelah hasil uji biologis lebih lanjut, Alves mengakui untuk pertama kalinya bahwa ia berhubungan seks dengan wanita tersebut, menyatakan bahwa hal itu bersifat sukarela dan bahwa ia telah berbohong untuk menyembunyikan perselingkuhannya dari istrinya.
Sebelum persidangan, Alves menyatakan untuk pertama kalinya bahwa ia mabuk pada malam itu.
"Saya bukan tipe pria seperti itu," jawab Alves sebagai tanggapan terhadap pengacara pembelaannya yang bertanya apakah ia telah memaksa wanita tersebut melakukan hubungan seksual selama persidangan.
Korban yang diduga mengatakan kepada jaksa penuntut umum bahwa ia berdansa dengan Alves dan dengan sukarela masuk ke kamar mandi, namun kemudian ketika ia ingin pergi, Alves tidak membiarkannya. Ia mengaku bahwa Alves menamparnya, mencela dirinya, dan memperkosanya.
Alves membantah tuduhan tersebut.
"Kami berdua sedang menikmati diri kami," ucap Alves, sambil berkali-kali mengatakan bahwa wanita tersebut tidak pernah meminta untuk pergi atau memberikan indikasi bahwa ia tidak ingin berhubungan seks dengannya.
Ia juga membantah bahwa ia menamparnya atau mencela wanita tersebut.
Menurut temannya, Alves dan wanita tersebut menari bersama dan menunjukkan "chemistry" sebelum pergi ke kamar mandi dan dia tidak melihat ada yang salah dengan wanita tersebut setelahnya.
Baca Juga: Frenkie De Jong Kembali Pupus Harapan Manchester United, Bilang Begini Jelang Napoli vs Barcelona
Seorang psikolog forensik yang memeriksa wanita tersebut bersaksi bahwa dia menderita gejala "pasca-trauma", sebuah kesimpulan yang dibantah oleh ahli dari luar yang dipanggil oleh pihak pembela.