Suara.com - Bek asing klub BRI Liga 1 RANS Nusantara FC, Kiko mengungkapkan jika proses adaptasinya di Indonesia sejauh ini berjalan lancar. Namun, ada satu hal yang membuat sang pemain kaget main di Tanah Air.
Kiko yang bernama asli Francisco Pereira Carneiro menjelaskan jika bermarkas di Yogyakarta tidak masalah bagi dirinya.
"Proses adaptasi di Indonesia berlangsung mudah dan cepat, meskipun budaya yang saya rasakan di Indonesia dan khususnya di Yogyakarta, sangat berbeda dari yang biasa saya alami sebelumnya," ungkap bek sentral berusia 23 tahun itu seperti dimuat Antara, Senin (19/2/2024).
Baca Juga: Ramadhan Sananta Dibelit Cedera Pinggang, Dokter Persis Solo: Dia Over Use
Menurutnya, selama di Yogyakarta dia merasakan kehidupan sederhana. Kiko sangat menikmati dan jarang mengalami stres karena juga didukung dengan cuaca juga terbilang bagus.
Meski adaptasi berjalan mudah, Kiko merasa ada beberapa perbedaan budaya di Yogyakarta dengan kampung halamannya di Porto, Portugal.
"Masyarakat di sini sangat sederhana, mereka orang yang humble dan terlihat sangat bahagia menjalani kehidupan sehari-hari. Lalu soal lifestyle tidak jauh berbeda, saya jarang mengalami stres dan cuacanya juga selalu bagus," terang Francisco.
"Tapi, perbedaan budaya memang sangat besar, seperti agama. Di kota saya dan di Portugal, tidak ada budaya jajanan kaki lima seperti di Indonesia dan ini menjadi perbedaan yang besar," sambungnya.
Baca Juga: Stadion Sultan Agung Jadi Kandang Barito Putera di Sisa Musim Liga 1
Sejak pertama kali bergabung dengan RANS Nusantara FC pada awal musim ini, Francisco telah menjadi andalan pelatih RANS, Eduardo Almeida serta mencatatkan 21 penampilan dan sumbangan 1 gol di Liga 1 2023/2024.
Ini merupakan kali pertama Kiko 'abroad' setelah sebelumnya ia hanya memperkuat klub-klub kasta bawah di Portugal sejak belia.