Percik Konflik Thomas Doll dan STY Mulai Terlihat, Jan Olde Minta PSSI Cari Solusi Soal Pemanggilan Pemain ke Timnas

Sabtu, 17 Februari 2024 | 20:44 WIB
Percik Konflik Thomas Doll dan STY Mulai Terlihat, Jan Olde Minta PSSI Cari Solusi Soal Pemanggilan Pemain ke Timnas
Pelatih kepala Dewa United FC, Jan Olde Riekerink saat jumpa pers. (dok. Ligaindonesiabaru)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink meminta PSSI serius berkomunikasi dengan klub-klub Liga 1 perihal pemanggilan pemain untuk Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024. 

Dia menegaskan bahwa PSSI harus bisa mencegah polemik antara pelatih klub dan juru formasi tim nasional, Shin Tae-yong terulang. Sebelumnya, Shin pernah berseteru dengan pelatih Persija Jakarta Thomas Doll soal pemanggilan pemain. 

Piala Asia U-23 2024 berlangsung pada 15 April mendatang. Dalam kesempatan itu, Liga 1 yang tidak libur sedang memasuki periode penting, khususnya bagu klub yang tengah bersaing memperebutkan posisi teratas klasemen dan yang sedang menghindari degradasi. 

Baca juga: Imbas Komentar Thomas Doll, Inilah Pemain-pemain Persija yang Mungkin Dicoret Shin Tae-yong

Baca Juga: 3 Pemain Naturalisasi yang Bisa Jadi Andalan Shin Tae-yong di Piala Asia U-23, Salah Satunya Main di Liga Inggris

Di tengah berlangsungnya Liga 1, Shin Tae-yong diperkirakan bakal kesulitan untuk memanggil pemain yang diinginkan. Pasalnya, Piala Asia U-23 2024 bergulir di luar kalender jeda internasional FIFA, yang membuat klub tak wajib melepas para pemainnya. 

Polemik pemanggilan pemain ke skuad Timnas Indonesia U-23 sudah mulai menunjukkan percikan konflik setelah pelatih Persija, Thomas Doll menegaskan ogah melepas pemainnya ke Timnas Indonesia U-23. Ia mengatakan Persija butuh seluruh pemain dalam misi finis di papan atas klasemen. 

Jan Olde pub mengakui para pemain berhak untuk membela Timnas Indonesia U-23, tetapi PSSI disebutnya juga harus memikirkan klub-klub yang butuh jasa pemain-pemain itu.

Kolase shin tae-yong dan thomas doll (Instagram/@shintaeyong7777/@thom_masdoll)
Kolase shin tae-yong dan thomas doll (Instagram/@shintaeyong7777/@thom_masdoll)

"Memang penting bagi mereka (pemain) untuk bermain di timnas karena mereka akan bisa bermain untuk negaranya serta menunjukkan performa yang apik. Tetapi, mereka juga harus bertanggung jawab dengan timnya," kata Jan Olde kepada awak media.

Jan Olde merasa polemik ini tidak cuma dirasakan Persija atau anak asuhannya jika ada pemain yang dipanggil. Oleh sebab itu, ia meminta PSSI berkomunikasi langsung dengan semua klub untuk menemukan solusi.

Baca Juga: Media Vietnam Sorot 2 Calon Kiper Naturalisasi Timnas Indonesia, Kondisi Fisik Mereka Jadi Bahan Ghibah

Pasalnya, pemain-pemain tersebut dibutuhkan jasanya untuk memperkuat tim masing-masing. Apalagi, mereka yang dipanggil ke tim nasional U-23 bisa meninggalkan klub cukup lama.

"Isu ini bukan hanya terjadi kepada Persija atau Dewa United. Saya pikir federasi dan pihak klub harus bekerja sama untuk bisa mencari apa yang terbaik bagi pengembangan talenta muda," jelasnya.

"Kita harus berkomunikasi, kita harus berbicara karena talenta-talenta muda ini pergi ke timnas dua minggu dan menghilang selama dua bulan."

"Kami harus berbicara dan sepakat, kita harus berkomunikasi bagaimana, dan saya pikir itu adalah yang terbaik bagi para pemain," jelasnya.

Di Piala Asia U-23 2034, Timnas Indonesia U-23 berada di Grup A bersama tuan rumah Qatar, Yordania, dan Australia. Garuda Muda ditargetkan bisa lolos ke babak delapan besar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI