Suara.com - Eks anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Hasani Abdulgani menyebut bahwa Maarten Paes masih memiliki kans memperkuat Timnas Indonesia. Ia menyebut salah satu cara yang bisa diusahakan oleh PSSI.
Seperti diketahui, Maarten Paes terancam batal memperkuat Timnas Indonesia. Ini setelah sang pemain terjegal regulasi FIFA artikel 9 ayat 2.
Dalam artikel itu disebutkan seorang pesepak bola bisa berganti tim nasional jika berusia di bawah 21 tahun saat kali terakhir membela negara pertamanya baik di level junior maupun senior dalam pertandingan resmi.
Baca Juga: Cedera Pergelangan Kaki, Real Madrid Dipastikan Tanpa Jude Bellingham Hadapi RB Leipzig
Baca Juga: PSSI Pastikan Perpindahan Federasi Jay Idzes Rampung, Bisa Bela Timnas Indonesia Lawan Vietnam
Sang pemain juga tidak memiliki caps lebih dari tiga kali di tim nasional pertamanya dan wajib tidak tampil membela tim nasional pertamanya di kompetisi level "A" dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Persyaratan FIFA yang dilanggar Maarten Paes adalah perihal usia. Saat ditelusuri, kiper FC Dallas ini ternyata sempat membela Belanda U-21 di Kualifikasi EURO U-21 2021 saat usianya sudah menginjak 22 tahun.
Mengenai hal ini Hasani Abdulgani buka suara. Ia menyebut masih ada satu cara membuat Maarten Paes bisa berbaju Timnas Indonesia setelah naturalisasinya selesai.
"Kalau berdasar kepada artikel 9 ayat 2 benar Maarten tidak eligible karena pernah bermain untuk Timnas Belanda U-21 setelah September 2020. (Batas waktu aturan soal "persyaratan usia" diberlakukan)," terang Hasani dilansir dari Instagram miliknya Senin (12/2/2024).
"Maarten terakhir membela Belanda VS Belarus, 15 Nov 2020. Namun kalau belajar dari kasus Jordi Amat yang juga pernah bermain di Timnas U-21 Spanyol, ada kemiripan. Bedanya Jordi membela Spanyol hanya beberapa minggu sebelum dateline September 2020."
Baca Juga: STY Tegas Tolak Budaya Titip Pemain di Timnas Indonesia, Pantas Saja Diserang Terus!
Hasani menyebut ada pengecualian aturan FIFA untuk negara yang tidak mengakui dua kewarganegaraan. Nah, Indonesia masuk sehingga perlu dicoba.
"Tapi ada ayat lain di pasal 9 tersebut yang menyatakan pengecualian bagi mereka yang peraturan negaranya tidak mengenal dual citizen," ucapnya.
"Oleh karenanya menurut saya Maarten masih punya kesempatan kalau federasi (legal tim) jeli melihat aturan, khususnya uraian di artikel 9 FIFA tersebut," ia menambahkan.
Sebelumnya, PSSI memang sudah mengakui proses naturalisasi Maarten Paes terganjal karena hal tersebut. Namun, pihaknya akan tetap melakukan proses naturalisasi sampil bernegosiasi dengan pihak terkait.
"PSSI saat ini tetap proses Paes sampai mendapatkan warga negara Indonesia. Setelah itu baru langkah-langkah berikutnya bisa dilakukan," kata Arya Sinulingga kepada awak media termasuk Suara.com, Jumat (9/2/2024).
"Jadi tahapan-tahapan apakah kita berunding atau apa namanya melakukan proses-proses yang sudah sesuai dengan ketentuan FIFA akan kita lakukan. Tapi dengan syarat Paes harus tetap diproses sampai WNI."
"Kita PSSI hanya bisa melakukan langkah-langkah tahapan proses ke FIFA. Kalau belum ya kita tidak punya hak lebih jauh untuk itu," pungkasnya.