Momentum positif ini berlanjut hingga akhir, di mana hat-trick-nya ke gawang Yordania menjadi penutup sempurna bagi perjalanan Qatar di Piala Asia.
Akram Afif, yang kini berusia 27 tahun, tidak hanya menjadi pilar timnas Qatar, tetapi juga salah satu pemain dengan caps terbanyak.
Debutnya sejak usia 19 tahun menjadi fondasi kuat dalam membangun kekuatan tim nasional Qatar, yang sekarang dihormati di seluruh dunia.
Prestasi sebelumnya pada Piala Asia 2019 menunjukkan kelas Afif sebagai mesin assist. Dengan 10 assist, ia memecahkan rekor sebagai pemberi assist terbanyak dalam satu turnamen dan pantas terpilih sebagai Pesepakbola Terbaik Asia 2019.
Lima tahun berlalu, Afif kembali mencuri perhatian di Piala Asia, kali ini dengan transformasi menjadi mesin gol.
Delapan gol dan tiga assist membawa Qatar meraih gelar juara, menyulut minat klub-klub besar yang mungkin tergiur untuk memanfaatkan bakatnya.
Di sela-sela perjalanan karier klubnya yang mencakup masa di Sevilla dan Villarreal, Afif saat ini membela Al Sadd dalam Liga Qatar dengan kontraknya yang berlaku hingga 2025 mendatang.
Kesuksesan dan bakat yang dimiliki Akram Afif tidak hanya menciptakan sejarah untuk Qatar, tetapi juga membuatnya menjadi nama yang potensial untuk meraih prestasi lebih besar di dunia sepak bola.
Baca Juga: Daftar 5 Negara Naik Rangking FIFA Terbanyak Usai Piala Asia 2023, Ada 1 Negara di Asia Tenggara