Suara.com - Program naturalisasi pemain dalam Timnas Indonesia telah menjadi strategi yang digunakan untuk memperkuat kekuatan tim.
Naturalisasi adalah proses perpindahan pemain asing yang memilih untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) sesuai dengan syarat-syarat perundang-undangan yang berlaku.
Dengan gencarnya program naturalisasi yang diterapkan oleh PSSI, hasilnya mulai terlihat pada performa Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 di mana mereka berhasil mencapai babak 16 besar.
Baca Juga:
Baca Juga: Beda dengan Bung Towel, Inilah 3 Mantan Kapten Timnas Indonesia yang Dukung Shin Tae-yong
Respons Jurgen Klinsmann Soal Kabar Son Heung-min Pensiun dari Timnas Korsel
Setelah Hadapi Suwon FC, Timnas Indonesia U-20 Alami Peningkatan
Di bawah bimbingan Shin Tae-yong, skuad garuda yang diperkuat oleh pemain-pemain hasil naturalisasi seperti Elkan Baggott, Jordi Amat, Shayne Pattynama, Justin Hubner, Sandy Walsh, Ivar Jenner, dan Rafael Struick berhasil mencatatkan rekor baru.
Meskipun program naturalisasi ini telah menjadi tren belakangan ini, sejatinya PSSI telah melakukannya sejak 2010.
Pemain-pemain seperti Cristian Gonzales, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Ilija Spasojevic, dan Victor Igbonefo adalah beberapa contoh dari program naturalisasi yang telah dilakukan sebelumnya.
Baca Juga: Bukan Dijegal FIFA, Kasus Maarten Paes Pernah Timpa Borna Sosa di Timnas Jerman
Walaupun banyak pemain asing yang telah berusaha mendapatkan kewarganegaraan Indonesia untuk dapat membela Timnas, tidak semua dari mereka berhasil mencapainya.
Sejumlah pemain seperti Herman Dzumafo, Silvio Escobar, Guy Junior, Charles Orock, O.K. John, Zoubairu Garba, dan Mohammadou Al-Hadji telah mencoba, namun belum mendapatkan kesempatan untuk membela timnas Indonesia.
Meskipun demikian, kehadiran pemain-pemain naturalisasi ini telah mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia, menunjukkan dampak positif dari program naturalisasi yang dijalankan oleh PSSI.
Kontributor : Imadudin Robani Adam