Suara.com - Media Internasional sorot kritikan tajam proyek naturalisasi Timnas Indonesia pasca Piala Asia 2023. Proyek itu dinilai gagal karena tak bisa antarkan Timnas Indonesia lolos di turnamen tingkat Asia.
Hal itu diulas oleh media Vietnam Dantri. Dalam judul beritanya, "Indonesia terus menambah pemain naturalisasi, menunggu laga ulang melawan Vietnam."
Paling tidak Timnas Indonesia menunggu proses naturalisasi 4 pemain. Di antaranya gelandang serang Ragnar Oratmangoen (26 tahun, tinggi 1m80), bek sayap kiri Nathan Tjoe-A-On (22 tahun, tinggi 1m82), gelandang Thom Haye (28 tahun, tinggi 1m87) dan penjaga gawang Subjek Maarten Paes (25 tahun, tinggi 1m92).
Baca Juga: Timnas Indonesia U-20 Ditahan Imbang Suwon FC dalam Laga Uji Coba
Keempat pemain tersebut lahir di Belanda. Diantaranya, kiper Maarten Paes bermain untuk FC Dallas (AS), bek kiri Nathan Tjoe-A-On bermain untuk Heerenveen Club (Belanda).
Gelandang Thom Haye juga bermain untuk Heerenveen Club (Belanda). Gelandang serang Ragnar Oratmangoen bermain untuk Fortuna Sittard Club (Belanda).
Jika mereka bergabung, maka ada 12 orang pemain naturalisasi khusus sepak bola Timnas Indonesia.
Hanya saja nada sumbang dikutip media itu dari mantan pesepak bola Peri Sandria.
BACA JUGA: Superioritas Yordania di Piala Asia 2023 Bisa Jadi Pelajaran Buat Timnas Indonesia, Apa Itu?
Baca Juga: Alasan Shin Tae-yong Harus Dipecat versi Anjas Asmara, Sejelek Itu Yah?
"Saya kurang puas dengan pemain naturalisasi tim Indonesia di Piala Asia 2023, padahal banyak pemain muda di turnamen domestik yang punya potensi bagus bukan," kata Peri.
Peri mengkritik Timnas Indonesia mendulukan pemain naturalisasi daripada pemain klub lokal dari liga Indonesia.
"Faktanya, setelah masifnya menggunakan pemain naturalisasi, tim Indonesia tidak mengalami perubahan sama sekali. Tim besutan pelatih Shin Tae Yong itu menjalani awal yang sulit pada babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 di Asia. Tim ini kalah 1-5 dari Irak dan hanya bermain imbang 1-1 dengan Filipina di dua laga awal, untuk sementara menduduki peringkat terbawah Grup F babak kualifikasi," tulis Dantri.