Suara.com - Pelatih timnas Qatar Marquez Lopez mengatakan timnya sedang diselimuti motivasi yang tinggi menjelang partai semifinal Piala Asia 2023 Qatar melawan Iran.
Laga Qatar vs Iran akan digelar di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Rabu malam pukul 22.00 WIB. Hal ini dikatakan Lopez karena timnya yang tinggal selangkah lagi melaju ke partai puncak untuk kedua kalinya secara berturut-turut setelah terakhir kali pada edisi 2019 saat menjadi juara, menjadi faktor pendorong yang kuat jelang melawan Iran.
“Tentunya kami memasuki laga ini dengan motivasi tinggi, selangkah lagi menuju final. Kami memiliki peluang untuk mencapai final kedua berturut-turut yang merupakan faktor pendorong besar bagi kami,” kata Lopez, melansir dari laman resmi AFC, Rabu.
BACA JUGA: Hadapi Juara Bertahan Qatar, Pelatih Iran Tak Ingin Timnya Terlena dengan Kemenangan Lawan Jepang
Baca Juga: Gaji Murah Hussein Ammouta, Pelatih yang Bawa Yordania ke Final Piala Asia 2023
Pelatih 62 tahun itu mengatakan, meski motivasi tinggi menyelimuti timnya, ia mengatakan Iran bukan tim yang sembarangan karena diperkuat beberapa pemain yang merumput di liga top Eropa seperti Mehdi Taremi di FC Porto, Saman Ghoddos di Brentford, dan Sardar Azmoun di AS Roma.
Singa Iran juga merupakan dua tim teratas peringkat FIFA yang mengikuti Piala Asia edisi tahun ini dimana mereka berada di peringkat 21 dunia, di bawah Jepang yang ada di peringkat 17 dunia.
“Iran adalah tim yang sangat kuat. Kami tidak meremehkan tim mana pun yang kami lawan di kompetisi ini, jadi kami tidak akan melakukan hal yang sama saat melawan Iran,” kata Lopez.
“Serangan Iran sangat kuat dan kami menyadari hal ini. Kami punya rencana untuk itu dan kami akan mencoba meminimalkan kualitasnya di awal,” tambah Lopez yang juga mengatakan sudah mengantisipasi keunggulan Iran.
BACA JUGA: Mengulas Dahsyatnya Semen Padang, Semifinalis Liga 2 yang Berpotensi Kembali ke Kasta Tertinggi
Baca Juga: Rafael Struick Jadi Pilihan Utama di Timnas Indonesia, Tapi Malah Tak Dipakai Ado Den Haag
Diprediksi saling ngotot
Pertandingan semifinal Piala Asia antara Qatar dan Iran pada Rabu malam di Stadion Al Thumama menjadi momen krusial bagi kedua tim yang memiliki sejarah yang kuat dalam turnamen ini.
Pada Piala Asia 2019 di Uni Emirat Arab, Qatar, yang belum pernah melewati babak perempat final sebelumnya, menciptakan kejutan dengan meraih gelar juara setelah mengalahkan Jepang 3-1 dalam final.
Kini, sebagai tuan rumah, Qatar mencapai semifinal setelah melewati adu penalti melawan Uzbekistan, di mana penjaga gawang Meshaal Barsham brilian dengan menepis tiga tendangan penalti.
Di sisi lain, bagi Iran, semifinal ini merupakan kesempatan ke-10 mereka dalam sejarah Piala Asia, dengan tiga di antaranya berlanjut hingga final pada 1968, 1972, dan 1976, semuanya dimenangkan oleh mereka.
Kemenangan 2-1 atas Jepang dalam perempat final, melalui penalti kapten Alireza Jahanbakhsh pada menit tambahan babak kedua, bukan hanya membawa mereka ke semifinal, tetapi juga mengakhiri rentetan tak terkalahkan dari Jepang selama 19 tahun.
Meskipun Iran unggul dalam pertemuan head-to-head, dengan 17 kemenangan dari 25 pertemuan, Qatar tidak boleh dianggap remeh.
Qatar perlu mengatasi hambatan mental karena dalam enam pertemuan terakhir dengan Iran, mereka selalu mengalami kekalahan, termasuk dalam pertemuan terakhir pada turnamen persahabatan di Yordania pada Oktober 2023, yang berakhir dengan skor 0-4 untuk Iran.
Statistik dari Opta menunjukkan bahwa kedua tim memiliki kekuatan yang seimbang dalam aspek menekan lawan, merebut bola di daerah pertahanan lawan, dan melancarkan serangan langsung dari daerah pertahanan sendiri.
Meski Iran bisa merasa di atas angin dengan catatan impresif mereka, mereka harus tetap waspada karena Qatar akan tampil di hadapan pendukung sendiri, yang bisa menjadi faktor penentu pada akhir pertandingan.
Dengan perpaduan sejarah, statistik, dan semangat kompetisi, pertarungan antara Qatar dan Iran di semifinal Piala Asia ini dijamin menjadi panggung spektakuler yang penuh ketegangan dan emosi.