Suara.com - Pegadaian Liga 2 musim 2023/2024 memasuki babak semifinal, di mana empat klub akan bersaing untuk tiga slot promosi ke Liga 1 pada musim mendatang.
Keempat tim yang bersaing adalah Semen Padang sebagai juara Grup X, Malut United sebagai juara Grup Y, PSBS Biak sebagai juara Grup Z, dan Persiraja Banda Aceh sebagai runner-up terbaik.
Semifinal Liga 2 dijadwalkan digelar dengan format kandang dan tandang pada 25 dan 29 Februari 2024, sementara final akan diselenggarakan pada 5 dan 9 Maret 2024.
Pada laga semifinal, akan terjadi pertarungan bintang dengan kehadiran eks Liga 1. Berikut beberapa fakta menarik terkait hal tersebut!
Baca Juga: Kabar Buruk Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kiper Andalan Timnas Indonesia Cedera
Torehan Semen Padang Bikin Pede
Semen Padang, satu-satunya klub di semifinal Liga 2, memiliki sejarah sebagai juara di level tertinggi Liga Indonesia. Klub dengan julukan Kabau Sirah ini meraih gelar Indonesia Premier League (IPL) pada musim 2011-2012.
Setelah empat tahun absen dari level tertinggi Liga Indonesia, Semen Padang terakhir kali berkompetisi di sana pada tahun 2019 sebelum mengalami degradasi ke Liga 2.
Perang Bintang Eks Timnas Indonesia
Malut United menunjukkan kecanggihan finansialnya di Liga 2 dengan kemampuan yang seolah tak terbatas.
Baca Juga: Optimis Bisa Bersaing di Asia, Shin Tae-yong Minta Timnas Indonesia Jangan Fokus ke Piala AFF
Klub yang dikenal dengan sebutan Laskar Kie Raha ini sukses mendatangkan sejumlah pemain berpengalaman dari Liga 1, termasuk Wawan Febrianto dan Hari Nur Yulianto yang sebelumnya bermain untuk PSIS Semarang, Frets Butuan eks Persib Bandung, Alwi Slamat yang pernah membela Persebaya Surabaya, hingga Bagus Nirwanto yang merupakan mantan pemain PSS Sleman.
Tim Pulau Jawa Absen
Tim-tim yang melaju ke empat besar Liga 2 berasal dari berbagai penjuru Indonesia, sehingga tidak ada perwakilan dari Pulau Jawa.
Sumatra diwakili oleh Persiraja Banda Aceh dan Semen Padang, Papua direpresentasikan oleh PSBS Biak, sedangkan Malut United berasal dari Pulau Ternate, meskipun memiliki markas di Jakarta.
Kontributor : Imadudin Robani Adam