Polemik Tunggakan Gaji Kalteng Putra, Pemain Ngaku Diintimidasi Manajer di Mobil

Jum'at, 02 Februari 2024 | 19:29 WIB
Polemik Tunggakan Gaji Kalteng Putra, Pemain Ngaku Diintimidasi Manajer di Mobil
Kiper sekaligus kapten Kalteng Putra Shahar Ginanjar saat ditemui di Kantor APPI, Jakarta, Jumat (2/2/2024). (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kiper sekaligus kapten Kalteng Putra, Shahar Ginanjar, mengaku mendapat indimidasi dari klub lewat manajer Sigit Widodo buntut aksi mogok bertanding sebagai protes penunggakan gaji yang dilakukan manajemen klub.

Sebanyak 29 pemain Kalteng Putra memutuskan untuk menolak tanding ketika menghadapi PSCS Cilacap dalam lanjutan Liga 2 2023-2024.

Sebelum aksi tersebut direspons klub dengan melaporkan para pemain ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik, Shahar menyebut ancaman lebih dulu muncul lewat lisan.

Baca juga: Baru Pulang dari Piala Asia 2023, Sandy Walsh Langsung Tampil Starter Lawan Raksasa Belgia

Baca Juga: FIFPRO Lapor FIFA, Desak PSSI Selesaikan Polemik Tunggakan Gaji Kalteng Putra

Sebagai kapten, eks kiper Persija Jakarta itu menjadi jembatan antara pemain dan manajemen. Dalam prosesnya, dia mengklaim adanya ancaman yang dilakukan klub.

Ancaman itu disebutnya terjadi saat Shahar menyampaikan bahwa para pemain Kalteng Putra menolak main lawan PSCS Cilacap.

"Secar ancaman fisik ya tidak ya, maksudnya komunikasi saja karena posisinya saya dan manajer itu di mobil," kata Shahar saat ditemui di Kantor APPI, Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Para pemain Kalteng Putra saat menjalani latihan. [Dok. Instagram/@kaltengputra_id]
Para pemain Kalteng Putra saat menjalani latihan. [Dok. Instagram/@kaltengputra_id]

"Jadi dia hanya bilang kalau kami tidak main, kami diminta untuk keluar dari mess, ya sudah [kami memutuskan] pulang saja."

"Di sisi lain dia bilang [pulang dari mess], ada hal yang dibilang tidak diinginkan perihal keamanan, berarti kan kalau dalam hal keamanan kita bisa menjabarkan apa nih?"

Baca Juga: Terjadi Lagi! Nunggak Gaji, Pemain Kalteng Putra Mogok Main di Liga 2

Mendapat intimidasi membuat Shahar Ginanjar tak mau mengambil risiko dan bersama rekan-rekannya memilih untuk meninggalkan mess. Mereka takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: Ternyata Ada Peran Timnas Indonesia di Balik Lolosnya Jepang ke Perempat Final Piala Asia 2023

"Kami pun sebagai pemain sudah mikirnya ini berat, karena larinya ke keselamatan jiwa nih," kata Shahar.

"Sementara di sana itu, dia juga bilang CEO-nya [Kalteng Putra] itu kan Ketua Adat Dayak di sana dan disegani. Jangan sampai anak buahnya itu bertindak di luar instruski si Ketua Ada ini. Ya saya sampaikan lah itu ke pemain," pungkasnya.

Polemik tunggakan gaji pemain Kalteng Putra ini sudah sampai ke Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang kemudian meneruskan kasus tersebut ke asosiasi pesepak bola profesional dunia, FIFPRO.

Terkini, para pemain Kalteng Putra tak hanya diseret lewat jalur hukum oleh klub, tetapi juga terancam sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI buntut mogok tanding. Mereka terancam sanksi larangan tampil dua tahun sampai denda sekitar Rp100 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI