3 Dampak Buruk jika Timnas Indonesia Kehilangan Shin Tae-yong, Mulai dari Awal Lagi?

Irwan Febri Suara.Com
Rabu, 31 Januari 2024 | 13:26 WIB
3 Dampak Buruk jika Timnas Indonesia Kehilangan Shin Tae-yong, Mulai dari Awal Lagi?
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) memimpin tim di Piala Asia 2023 Qatar. [HECTOR RETAMAL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengupas sederet dampak buruk yang akan dirasakan Timnas Indonesia jika nantinya harus kehilangan Shin Tae-yong dalam waktu dekat.

Timnas Indonesia memang berpotensi besar kehilangan Shin Tae-yong seiring adanya tawaran yang datang untuknya dari negara lain.

Juru taktik asal Korea Selatan itu menyebutkan bahwa tawaran tersebut datang saat dirinya memimpin skuad Garuda bertarung di Piala Asia 2023 beberapa waktu lalu.

Namun, pelatih berusia 53 tahun tersebut menolak tawaran itu dengan alasan menghormati kontraknya dengan Timnas Indonesia yang tersisa hingga Juni 2024.

Baca Juga: Federasi Tak Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong? Harusnya PSSI Belajar Banyak dari Vietnam

Meski begitu, tetap saja waktu Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia tak akan bertahan lama. Terlebih kontraknya hanya menyisakan hitungan bulan.

PSSI sendiri ada niatan untuk memperpanjang kontraknya. Tapi, perpanjangan kontrak akan diberikan jika Shin Tae-yong bisa membawa Timnas Indonesia U-23 ke babak 8 besar Piala Asia U-23 2024 pada April mendatang.

Di samping itu, PSSI lewat sang Ketua Umum-nya, Erick Thohir, mengaku tak akan mencegah Shin Tae-yong jika berkeinginan mundur.

Dengan melihat sederet fakta tersebut, hubungan Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia pun berada di ambang perpecahan dan berujung perpisahan.

Andai kata Shin Tae-yong hengkang, ada sederet dampak buruk yang akan diterima Timnas Indonesia kelak. Apa saja dampak buruk itu?

Baca Juga: Bolehkan STY Comot Pemain dari Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri: Cuma Masalahnya Ada Nggak?

1. Mengulang Proses dari Awal

Sejak menjadi pelatih Timnas Indonesia di akhir tahun 2019 lalu, Shin Tae-yong menjalani proses panjang untuk membentuk skuad impiannya.

Dalam prosesnya tersebut, Shin Tae-yong bahkan berani melakukan potong generasi agar Timnas Indonesia memetik hasilnya di masa depan.

Sejauh ini, hasilnya terbukti dari kelolosan Timnas Indonesia ke babak 16 besar Piala Asia 2023. Jika Shin Tae-yong hengkang, pelatih anyar kemungkinan besar akan mengubah proses yang tengah berjalan dan mengulangnya dari awal.

2. Perubahan Taktik Besar-besaran

Hengkangnya Shin Tae-yong akan membuat pelatih baru melakukan perombakan besar-besaran. Tak hanya skuad, melainkan juga taktik atau gaya bermain.

Hal ini membuat para pemain yang jadi langganan Timnas Indonesia harus melakukan adaptasi ulang yang jelas akan memakan waktu panjang.

Karenanya, kondisi tersebut bisa memberi dampak besar kepada Timnas Indonesia yang akan dihadapi pada turnamen seperti Piala AFF 2024 di akhir tahun ini.

3. Kehilangan Pelatih Top

Bukan rahasia lagi jika Shin Tae-yong berstatus pelatih top yang punya catatan impresif bahkan sebelum menukangi Timnas Indonesia.

Bisa dikatakan Timnas Indonesia beruntung bisa mendapatkan jasanya yang bergelimang prestasi dan punya pengalaman segudang di kancah internasional.

Jika Shin Tae-yong hengkang, sulit bagi Timnas Indonesia mendapatkan pelatih top baru sekelasnya yang punya rekam jejak mentereng. Jika pun ada, para pelatih top itu akan meminta gaji besar yang nantinya akan menyulitkan PSSI.

Kontributor: Felix Indra Jaya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI