Infografis
Suara.com - Kiprah Timnas Arab Saudi di Piala Asia 2023 tampaknya bisa menjadi pelajaran berharga tersendiri bagi banyak pihak. Mereka merekrut pelatih hebat sekelas Roberto Mancini, tetapi akhirnya tak bisa berbuat banyak di kejuaraan ini.
Timnas Arab Saudi memang punya perjalanan yang cukup bagus di Piala Asia 2023. Mereka sukses menjadi raja di fase penyisihan Grup D saat bersaing melawan Thailand, Oman, dan Kirgizstan.
Melihat komposisi ini, tak heran jika Arab Saudi jadi tim yang diunggulkan. Mereka pun sukses mengamankan dua kemenangan atas Kirgizstan (2-0) dan Oman (2-1), lalu bermain imbang tanpa gol melawan Thailand.
Skuad berjulukan The Green Falcons itu memang punya target tinggi di Piala Asia 2023. Apalagi, Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) menunjuk pelatih kelas dunia seperti Roberto Mancini sejak 27 Agustus 2023.
Ini adalah sebuah langkah yang besar. Pasalnya, Mancini punya prestasi mentereng setelah berhasil mengantarkan Timnas Italia meraih gelar juara Euro 2020 seusai mengalahkan Inggris di partai final.
Berbeda dengan sebelumnya, Mancini memang hanya bisa mengandalkan pemain-pemain lokal di Saudi Pro League untuk membangun skuad terbaiknya pada Piala Asia 2023. Pada mulanya, dia cukup optimistis.
“Saya yakin ini adalah kesempatan yang besar untuk saya untuk merasakan pengalaman sepak bola di negara yang baru, terutama yang popularitas meningkat belakangan ini di Asia,” kata Mancini, dikutip dari BBC.
“Kehadiran pemain-pemain bintang di Saudi Pro League mengindikasikan bahwa ada potensi perkembangan yang luar biasa di kancah persepakbolaan nasional Arab Saudi,” tambahnya.
Dari 26 nama pemain yang dipilih Mancini dari Saudi Pro League, mereka memang sudah merasakan bermain bersama pemain-pemain bintang yang kini bertebaran di Liga Arab Saudi seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, N'Golo Kante, dan lain-lain.
Baca Juga: Minati Beberapa Pemain Naturalisasi, Ini Komentar Pelatih Bali United
Namun, ternyata hasil yang diraih Timnas Arab Saudi di Piala Asia 2023 juga tak istimewa-istimewa amat. Hadirnya pelatih kelas dunia seperti Roberto Mancini, ditambah kompetisi yang kompetitif, masih belum banyak mendongkrak prestasinya.
