Profil Graham Arnold, Pelatih Australia yang Punya Rekor Mentereng di Ajang Internasional

Irwan Febri Suara.Com
Sabtu, 27 Januari 2024 | 15:12 WIB
Profil Graham Arnold, Pelatih Australia yang Punya Rekor Mentereng di Ajang Internasional
Pelatih Timnas Australia, Graham Arnold. [KARIM JAAFAR / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengenal lebih jauh sosok Graham Arnold, pelatih Timnas Australia yang akan jadi lawan Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia di babak 16 besar Piala Asia 2023.

Timnas Indonesia dipastikan akan menghadapi Australia pada babak 16 besar Piala Asia 2023 setelah lolos melalui jalur peringkat tiga terbaik.

Adapun duel antara negara yang bertetangga itu akan tercipta di Stadion Jassim Bin Ahmad pada Minggu (28/1) pukul 18.30 WIB.

Jelang duel ini, pelatih dari kedua tim, yakni Shin Tae-yong dan Graham Arnold, ternyata diam-diam kerap bertemu di masa lampau.

Baca Juga: Giliran Roberto Mancini Mempertanyakan Hasil Imbang Korea Selatan-Malaysia

Baik Shin Tae-yong dan Graham Arnold telah bertemu sebanyak empat kali, di mana pelatih Timnas Indonesia meraih satu kemenangan, satu kali imbang, dan dua kekalahan dari pelatih Australia itu.

Kini sejak pertemuan terakhirnya pada 2021 lalu, keduanya akan bertemu lagi di Piala Asia 2023. Dengan rekor apiknya, Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia diyakini bisa memberi perlawanan.

Tapi Graham Arnold dan Australia diyakini akan tampil All-Out, mengingat laga ini tercipta di babak gugur atau babak Knock Out.

Karena statusnya sebagai lawan yang kerap dihadapi Shin Tae-yong, nama Graham Arnold pun kini menjadi perbincangan. Lantas, bagaimana rekam jejak pelatih Australia tersebut?

Pelatih Legendaris Australia

Baca Juga: Hadapi Australia, Indonesia Miliki Rekor Pertemuan yang Sangat Buruk

Graham Arnold merupakan pelatih berkebangsaan Australia yang lahir di Sydney pada 3 Agustus 1963 atau saat ini berusia 60 tahun.

Kiprahnya di dunia sepak bola bermula sebagai pemain. Pria yang dulunya berposisi sebagai penyerang ini punya nama besar di Australia, Asia, dan bahkan Eropa.

Kala masih bermain, Graham Arnold pernah membela Canterbury-Marrickville, Sydney United, dan Northern Spirit di Australia.

Sedangkan di Eropa, ia pernah bermain di Belanda bersama Roda JC dan NAC Breda, serta bermain di Belgia bersama Liege dan Charleroi.

Di akhir kariernya sebagai pemain, Graham Arnold juga pernah bermain di Jepang bersama Sanfrecce Hiroshima, sebelum kembali ke Australia dan menutup kariernya pada tahun 2000.

Pasca gantung sepatu, Graham Arnold terjun ke dunia kepelatihan. Siapa sangka, karier kepelatihannya ternyata sudah dimulai sejak masih bermain pada 1989/1990 dan 1999-2000.

Tapi, Graham Arnold baru menekuni dunia kepelatihan secara penuh pada tahun 2000 kala dirinya menjadi asisten Frank Farina dan Guus Hiddink hingga 2006.

Saat Guus Hiddink mundur, Graham Arnold pun menjadi pelatih interim Australia hingga Piala Asia 2007 yang digelar di Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Thailand.

Setelah Piala Asia 2007, Australia menunjuk Pim Verbeek sebagai pelatih. Hal ini membuat Graham Arnold menjadi asisten kembali hingga 2009.

Selepas mengabdi untuk negaranya, Graham Arnold meneruskan karier kepelatihannya di level klub. Ia pun menukangi Central Coast Mariners pada 2010 hingga 2013.

Dalam jangka waktu tersebut, Graham Arnold mampu membawa timnya menjuarai Liga Australia 2012/2013, yang membuat dirinya dipinang tim Jepang, Vegalta Sendai pada Februari 2014.

Sayangnya, karier Graham Arnold di Jepang tak berjalan mulus. Dua bulan sejak ditunjuk sebagai pelatih, ia dipecat dan kemudian pulang ke Australia untuk menukangi Sydney FC.

Di klub tanah kelahirannya itu, Graham Arnold bertahan selama empat tahun dan membawa Sydney FC menjuarai Liga Australia 2016/2017 dan Piala Australia 2017/2018.

Kiprah apiknya di level klub kemudian membuat Australia kembali menunjuknya sebagai pelatih untuk tim senior dan tim U-23.

Saat menukangi Australia di Piala Asia 2019, Graham Arnold lagi-lagi hanya mampu membawa Australia ke babak perempatfinal saja.

Tapi bersama tim U-23, Graham Arnold mampu membawa Australia merebut tempat ketiga di Piala Asia U-23 2020 dan lolos ke Olimpiade 2020.

Hingga saat ini, Graham Arnold masih tercatat sebagai pelatih Australia. Meski belum meraih gelar bergengsi, ia punya rekor apik bersama tim Socceroos.

Salah satu rekornya adalah membawa Australia menjadi negara pertama yang bisa menang 11 kali beruntun di Kualifikasi Piala Dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI