Suara.com - Media Vietnam menganggap Timnas Indonesia sebagai tim paling tidak fair play sepanjang fase grup Piala Asia 2023. Hal itu berdasarkan statistik jumlah pelanggaran yang dilakukan.
Hal itu disampaikan media Vietnam, TheThao247 setelah Timnas Indonesia menyusul Thailand lolos ke 16 besar Piala Asia 2023, Kamis (25/1/2024).
Timnas Indonesia bersama Thailand menjadi dua wakil Asia Tenggara yang berhasil melangkah ke fase gugur. Sementara Vietnam dan Malaysia dipastikan terhenti di babak grup.
Baca Juga: Ranking FIFA Negara ASEAN usai Fase Grup Piala Asia 2023, Thailand Jadi 'Raja' Baru
Skuad Garuda melangkah ke babak 16 besar lewat jalur peringkat tiga terbaik, menyusul hasil imbang yang didapatkan Oman saat menghadapi Kirgistan di matchday terakhir Grup F.
Prestasi ini mencatat sejarah baru bagi Indonesia, yang untuk pertama kalinya berhasil melangkah ke fase gugur Piala Asia.
Meski demikian, kritikan dari media Vietnam tentang 'fair play' mewarnai pencapaian tersebut.
TheThao247 memberikan komentar terkait perjalanan sukses Indonesia dalam turnamen tersebut.
Media Vietnam Iri?
Baca Juga: Terpisah Lebih dari 100 Peringkat, Ini Perbanding Ranking FIFA Australia dengan Timnas Indonesia
Meskipun berhasil lolos ke babak 16 Besar, TheThao247 mencatat bahwa Indonesia menjadi sorotan karena jumlah pelanggaran yang tinggi selama fase grup.
Skuad Garuda dianggap kurang fair play karena seringkali melakukan pelanggaran menurut penilaian mereka.
"Menurut data statistik yang diambil dari laman resmi AFC, Indonesia mencatatkan diri sebagai tim yang paling minim fair play," catat TheThao247.
Baca juga: Sudah Rapikan Koper, Adam Alis Tak Menyangka Akan Lolos ke 16 Besar Piala Asia 2023
"Indonesia menjadi tim dengan jumlah pelanggaran tertinggi di antara seluruh peserta turnamen setelah fase penyisihan grup Piala Asia 2024, dengan total 50 pelanggaran," lanjutnya.
Indonesia menempati posisi sebagai negara dengan jumlah pelanggaran tertinggi.
Jumlah pelanggaran yang dilakukan oleh Justin Hubner melebihi negara-negara lain seperti Tajikistan (48 kali), Yordania (46), Palestina (43), Hong Kong (42), India (42), Jepang (42), Lebanon (41), dan China (40).
Kontributor : Imadudin Robani Adam