Suara.com - Apakah kontrak Shin Tae-yong tak diperpanjang usai Timnas Indonesia dikalahkan Jepang? Hal ini dijawab oleh Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali.
Dia mengatakan masa depan Shin Tae Yong di Timnas Indonesia bergantung pada keputusan Erick Thohir, yang menjabat sebagai ketua umum federasi.
Keputusan ini diambil setelah anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI menggelar rapat pekan ini, di mana disepakati bahwa kontrak Shin akan ditentukan oleh Erick atau bahkan mungkin diakhiri.
"Salah satu keputusan rapat kita bahwa silakan kepada ketum yang memutuskan," kata Amali usai menyaksikan pertandingan antara Jepang dan Indonesia di GBK Arena, Jakarta, pada Rabu (24/1/2024).
"Kita sudah sepakat menyerahkan segala sesuatunya kepada ketua umum, pak Erick Thohir. Beliau memutuskan seperti apa kepelatihan di timnas senior," ungkap Amali.
Amali enggan berspekulasi mengenai kemungkinan kontrak Shin yang tidak akan diperpanjang, sementara kontrak pelatih asal Korea Selatan ini dijadwalkan berakhir pada Juni 2024.
Sementara itu, target Shin di Piala Asia 2023 nampaknya terancam.
Baca Juga: Di Ujung Jurang, Timnas Indonesia Masih Ada Kemungkinan Lolos Babak 16 Besar Piala Asia 2023
Pelatih berusia 53 tahun tersebut berharap agar Indonesia bisa lolos ke babak 16 besar dan mencapai fase ketiga dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Program ini masih berjalan, termasuk mendampingi Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024 dan menghadapi empat laga tersisa hingga Juni mendatang.
Masih Punya Harapan
Timnas Indonesia masih memiliki peluang besar untuk menciptakan sejarah baru di Piala Asia dengan melangkah ke babak 16 besar, meskipun mengalami kekalahan 1-3 dari Jepang dalam laga penutup Grup D Piala Asia 2023 di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, pada hari Rabu.
Meskipun kalah, Indonesia berhasil menyelesaikan perjalanan grup di posisi ketiga dengan raihan 3 poin dan selisih gol -3.
Hal ini membuka peluang bagi Merah Putih untuk melaju ke babak 16 besar sebagai salah satu dari empat peringkat tiga terbaik.
Di sisi lain, Jepang meraih kemenangan penting dan menyusul Irak sebagai tim yang melaju ke babak gugur dari Grup D, mengumpulkan 6 poin dari tiga pertandingan.
Saat ini, Indonesia berada di posisi keempat klasemen peringkat tiga terbaik, di bawah Palestina dan Suriah yang telah memastikan diri sebagai dua tim terbaik peringkat tiga dengan masing-masing mengumpulkan 4 poin.
Di bawah mereka, ada Bahrain dengan 3 poin dan selisih gol -1.
Untuk melangkah ke babak 16 besar, Tim Garuda memiliki dua skenario.
Pertama, berharap agar pesaing terdekat, Bahrain, kalah dengan selisih gol minimal tiga saat melawan pemuncak klasemen Grup E, Jordania.
Dengan skenario ini, posisi Indonesia di empat besar peringkat tiga terbaik akan aman.
Skenario kedua melibatkan harapan dari salah satu tim Grup F, yaitu Oman, untuk gagal meraih poin penuh saat menghadapi Kirgizstan.
Jika skenario ini terwujud, Indonesia akan aman di posisi empat besar klasemen sementara karena Oman tidak akan memiliki poin lebih baik dari Merah Putih.
Demi mengakhiri rekor buruk selalu gagal lolos dari babak grup dalam empat edisi sebelumnya (1996, 2000, 2004, dan 2007), Timnas Indonesia harus memastikan salah satu dari dua skenario tersebut terwujud.