Pelatih Jepang Akui Gol Pertama karena Blunder Jordi Amat Jadi Penyemangat Hingga Kalahkan Timnas Indonesia

Kamis, 25 Januari 2024 | 07:52 WIB
Pelatih Jepang Akui Gol Pertama karena Blunder Jordi Amat Jadi Penyemangat Hingga Kalahkan Timnas Indonesia
Pelatih Jepang Hajime Moriyasu bereaksi setelah kalah dalam pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia 2022 antara Jepang dan Kroasia di Stadion Al-Janoub di Al-Wakrah, selatan Doha, Qatar, Senin (5/12/2022). [Anne-Christine POUJOULAT / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hajime Moriyasu, pelatih timnas Jepang, mengakui bahwa gol penalti dini pada menit keenam menjadi faktor kunci dalam meraih kemenangan 3-1 atas Timnas Indonesia dalam pertandingan Grup D Piala Asia 2023 di Stadion Al Thumama, Doha, pada Rabu (24/1).

Jordi Amat blunder dan melanggar Ayase Ueda di awal babak pertama membawa Jepang meraih tendangan penalti. Ueda berhasil membobol gawang yang dikawal oleh Ernando Ari pada menit keenam.

Keberhasilan mencetak gol dengan cepat memberikan ketenangan kepada tim Jepang dalam mengendalikan jalannya pertandingan.

BACA JUGA: Jordi Amat blunder dan melanggar Ayase Ueda di awal babak pertama membawa Jepang meraih tendangan penalti.

Baca Juga: Piala Asia 2023: 3 Fakta yang Bisa Disorot dari Performa Timnas Indonesia Usai Keok dari Jepang

Tim Samurai Biru mampu mendominasi dengan penguasaan bola mencapai 70,3 persen atas Indonesia.

"Setelah pertandingan terakhir, kami melakukan evaluasi dan mencari aspek-aspek yang perlu diperbaiki. Saya melihat bahwa para pemain fokus dan mampu tampil maksimal. Dengan skor kemenangan 3-1, kami berhasil meningkatkan kualitas permainan. Saya meminta para pemain untuk lebih agresif di awal, dan mereka mampu menunjukkan hal tersebut. Penalti diperoleh di awal pertandingan, memberikan kami kendali penuh selama 90 menit," kata Moriyasu, dalam pernyataannya yang dikutip dari situs resmi AFC.

Meskipun gagal menjadi juara Grup D, Jepang kini berpotensi menghadapi lawan tangguh, Korea Selatan, pada babak 16 besar Piala Asia 2023, jika Korea Selatan berhasil menjadi juara Grup E.

Moriyasu menyatakan kesiapan timnya menghadapi lawan apapun dari Grup E, baik itu Korea Selatan atau Yordania. Wataru Endo dan rekan-rekannya tetap siap menghadapi lawan yang kuat di babak 16 besar.

"Dalam kompetisi ini, setiap tim berada pada level yang tinggi, terutama tim-tim yang berhasil melangkah ke babak 16 besar. Mereka memiliki kekuatan dan kualitas yang diperlukan untuk meraih kemenangan, itulah sebabnya mereka melaju. Namun, kami harus tetap berambisi untuk memenangkan setiap pertandingan yang kami jalani," ujar Moriyasu.

Baca Juga: Tumbang dari Jepang, Timnas Indonesia Menunggu Keajaiban di Laga Oman vs Kirgistan

BACA JUGA: Piala Asia 2023: PSSI Bingung Elkan Baggott Jadi Penyerang saat Lawan Jepang, Padahal Ada Pemain Depan Bisa Diturunkan

Jalannya pertandingan

Timnas Indonesia harus menyerah dari raksasa Asia Jepang pada laga penutup Grup D Piala Asia 2023 Qatar setelah takluk 1-3 di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Rabu.

Ayase Ueda menjadi pencetak dua gol Jepang pada menit ke-5 dan ke-54, sementara satu gol tambahan didapat dari gol bunuh diri Justin Hubner pada menit ke-88. Di sisi lain, satu gol Indonesia diciptakan oleh Sandy Walsh pada menit ke-90+1.

Pada laga itu, pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) mengubah satu susunan pemain di lapangan saat sang pencetak gol pada laga kedua lalu, Asnawi Mangkualam digantikan oleh Rizky Ridho.

Dari tim lawan, pelatih Jepang Hajime Moriyasu terlihat mengubah total susunan empat pemain belakang yang selalu tampil pada dua laga awal, laga dimana timnya selalu kebobolan dua gol.

Yukinari Sugawara, Ko Itakura, Shogo Taniguchi, dan Hiroki Ito tidak diturunkan. Sebagai gantinya, Moriyasu memberikan kepercayaan pemain bertahannya kepada total Seiya Maikuma, Takehiro Tomiyasu, Koki Machida, dan Yuta Nakayuma.

Indonesia tidak mengawali laga dengan baik saat pertandingan baru berjalan, Jepang mencetak gol melalui penalti dingin Ayase Ueda pada menit ke-5.

Gol ini bermula dari Jordi Amat yang melakukan kontak kecil dengan Ueda yang membuat sang pemain terjatuh di kotak penalti.

Wasit asal Bahrain yang memimpin laga, Khamis Mohamed Al-Marri mulanya tidak tertarik pada insiden tersebut. Namun, beberapa saat kemudian ia memutuskan memberikan penalti untuk Jepang setelah melihat Video Assistant Referee (VAR).

Ueda yang menjadi algojo penalti pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk membawa Samurai Biru unggul cepat, walaupun Ernando Ari menebak arah bola dengan tepat.

Setelahnya, Jepang menguasai jalannya laga dengan terus menggempur pertahanan Indonesia. Namun, hingga setengah jam laga berjalan, tidak ada tambahan gol tercipta.

Justru Indonesia yang mendapatkan peluang pada menit ke-31. Diawali swing ball Marselino ke Sandy Walsh di sisi kanan, Merah Putih melakukan skema serangan rapi.

Bola lalu diarahkan kembali ke sisi kiri dengan dikuasai Pratama Arhan. Arhan menemukan pergerakan Marselino yang menemukan ruang kosong di sisi kiri yang kemudian diakhiri umpan tarik yang sayangnya masih dimentahkan bek Jepang.

Selepas peluang itu, gelombang serangan kembali dikuasai Jepang. Bahkan, Tafekusa Kubo dan kawan-kawan hampir menggandakan keunggulan, andaikan tendangan Keito Nakamura pada menit ke-34 tidak digagalkan tiang gawang.

Di sisa menit babak pertama, Jepang masih menguasai pertandingan. Namun, bola serangan yang dialirkan raksasa Asia itu selalu dimentahkan pertahanan tim Garuda. Skor 0-1 untuk keunggulan Jepang mengakhiri 45 menit pertama.

Memasuki babak kedua, enam menit laga berjalan, Jepang menggandakan keunggulan setelah Ueda mencetak gol keduanya.

Striker Feyenoord itu kembali mencatatkan namanya di papan skor setelah mendapatkan umpan datar dari Ritsu Doan yang diawali situasi serangan balik.

Situasi serangan balik kembali menghantui Indonesia. Satu menit setelah kebobolan gol kedua, pasukan STY hampir kebobolan gol ketiga. Beruntung, tendangan Doan yang terbebas dari kawalan masih menyamping tipis.

Doan lalu kembali menjadi momok bagi Indonesia. Pemain SC Freiburg itu sekali lagi hampir mencetak gol apabila tendangannya tidak kembali menyamping.

Marselino sempat memberikan ancaman pada menit ke-62 ketika tendangannya masih melambung dari gawang Jepang. Satu menit setelahnya, Jepang kembali mendapatkan peluang emas.

Doan lagi-lagi masih gagal mencetak gol. Kali ini, sundulannya pada menit ke-63 yang hampir menjebol gawang Indonesia digagalkan Hubner yang berdiri tepat di garis gawang.

Pada menit ke-73, STY memasukkan Elkan Baggot untuk menggantikan Egy Maulana Vikri yang cedera. Uniknya, pelatih asal Korea Selatan itu menempatkan Baggot di posisi striker dengan harapan Indonesia menemukan pola serangan baru melalui keunggulan fisik jangkungnya.

Pada menit-menit akhir, Jepang semakin meyakinkan menutup babak grup Piala Asia 2023 setelah Samurai Biru memperbesar skor menjadi 3-0 setelah Hubner yang semula berniat menghalau tendangan Ueda malah mencetak gol bunuh diri pada menit ke-88.

Tiga menit setelahnya, strategi STY yang memasukkan Baggot berbuah manis. Bek milik Ipswich Town itu menjadi target lemparan Arhan dan menjadi perhatian bek-bek lawan pada menit ke-90+1.

Alhasil, situasi ini dimanfaatkan dengan baik oleh Sandy Walsh yang mencuri ruang kosong di pertahanan Jepang untuk memperkecil kekalahan Indonesia melalui satu golnya dengan skor akhir 1-3.

Kekalahan ini membuat Indonesia mengakhiri babak grup Piala Asia 2023 dengan berada di peringkat ketiga, mengoleksi 3 poin dengan selisih gol -3 dan masih memiliki peluang lolos ke babak 16 besar sebagai empat peringkat ketiga terbaik.

Sementara itu, kemenangan ini membuat poin Jepang menjadi 6 poin dan sekaligus menemani Irak untuk lolos ke babak 16 besar Piala Asia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI