Infografis
Suara.com - Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu, dihadapkan pada tekanan jelang laga melawan Indonesia di Al Thumama Stadium (24/1).
Kabar buruk menyebutkan kemungkinan lengsernya Moriyasu karena hasil kurang memuaskan dalam dua pertandingan Piala Asia 2023, merugikan reputasinya sebagai pemimpin tim Samurai Biru.
Jepang, raksasa Asia, mengalami kesulitan saat menang 4-2 melawan Vietnam dan tumbang tipis 2-1 dari Irak.
![Pelatih Jepang Hajime Moriyasu bereaksi setelah kalah dalam pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia 2022 antara Jepang dan Kroasia di Stadion Al-Janoub di Al-Wakrah, selatan Doha, Qatar, Senin (5/12/2022). [Anne-Christine POUJOULAT / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/12/06/82214-jepang-vs-kroasia-piala-dunia-2022-qatar-hajime-moriyasu.jpg)
Kesulitan Jepang di dua laga itu memicu spekulasi dan menempatkan posisi Moriyasu dalam bahaya.
"Pada laga pertama Piala Asia di Qatar, mereka kesulitan melawan Vietnam (peringkat 94)."
BACA JUGA: Shin Tae-yong Bakal Kasih Kejutan Lawan Jepang, Ada Taktik Pamungkas akan Dikeluarkan
"Di laga kedua, mereka mengalami kekalahan mengejutkan dari Irak (peringkat 63)."
"Pertanyaan pun muncul mengenai kemampuannya sebagai manajer," tulis laporan Nikkan Gendai.
Dalam laporan yang sama, isu pemecatan Moriyasu semakin berkembang menjelang pertandingan melawan Indonesia.
Kursinya bahkan akan terancam jika mereka tidak meraih hasil maksimal dalam laga tersebut. Kekalahan sebelumnya dari Irak membuat Jepang gagal menjadi pemuncak klasemen.
BACA JUGA: Sat Set! Detik-detik Calon Kiper Naturalisasi Timnas Indonesia Maarten Paes Bikin Pusing Lionel Messi
"Jika mereka tidak mampu mengalahkan Indonesia (peringkat 146) pada pertandingan tanggal 24, 'pembicaraan mengenai pemecatan Moriyasu bisa saja muncul,'" ungkap seorang sumber dalam laporan Nikkan Gendai.
Sinyal ini diperkuat oleh persiapan yang berbeda dari tim Samurai Biru, termasuk evaluasi yang digelar pada Minggu (20/1/2024).
Sesi dialog yang cukup intens terjadi antara pemain dan pelatih untuk membahas kekalahan dari Irak.
Pertemuan darurat selama 30 menit ini juga membahas aspek taktikal yang kurang berhasil saat menghadapi Singa Mesopotamia.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
