Profil Beitar Jerusalem, Klub Yahudi Israel dengan Suporter Paling Rasis

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 23 Januari 2024 | 18:18 WIB
Profil Beitar Jerusalem, Klub Yahudi Israel dengan Suporter Paling Rasis
FC Beitar Jerussalem [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Profil klub sepak bola Beitar Jerusalem asal Israel terkenal sebagai klub paling rasis sedunia. Kendati demikian, Beitar Jerusalem yang eksis sejak 1936 ini tetap diperhitungkan baik di kancah lokal maupun internasional.

Situs manajemen klub mencatat reputasi Beitar Jerusalem tetap mentereng dengan enam titel gelar juara domestik ditambah dengan tujuh piala. 

Sikap rasis Beitar Jerusalem pada 2013 menjadi catatan kelam sepak bola dunia. Pada peristiwa sepuluh tahun lalu itu sejumlah suporter diduga membakar kantor Beitar Jerusalem menyusul penandatanganan kontrak dua pesepakbola Muslim dari Chechnya. Di tahun itu, Beitar juga terkenal sebagai klub yang tidak pernah mendatangkan pemain Arab. 

Dampaknya, setelah perekrutan dua pemain muslim itu, para suporter berteriak nyanyian rasis selama timnya bertanding. Mereka menyerukan “matilah orang Arab” disertai spanduk yang bersifat ofensif. 

Perubahan perilaku rasis itu coba diredam ketika klub mengalami pergantian kepemilikan pada 2018. Saat itu, Beitar Jerusalem diambil alih oleh taipan perusahaan teknologi, Moshe Hogeg.

Dia berupaya mengatasi perilaku rasis para suporter Beitar Jerusalem dengan melihat latar belakang Hogeg yang dekat dengan dunia Arab dan juga muslim. Hogeg lahir dari ayah yang berasal dari Tunisia, sementara ibunya asli Maroko. 

Beberapa upaya yang dilakukan Hogeg antara lain mengancam para suporter berurusan dengan hukum apabila melakukan tindakan rasis dan diskriminatif. Bagi dia, perilaku tersebut sama saja mencerminkan sikap warga negara Israel.

Lebih lanjut, ketika mengontrak seorang pemain Hogeg menyebut dia tidak peduli pada agama maupun warna kulit mereka. Satu – satunya yang dia pedulikan adalah kemampuan dan kontribusinya bagi tim. 

La Familia, Kelompok Pendukung Anti-Muslim

Baca Juga: PBB: Kehancuran Gaza Akibat Serangan Israel Terburuk Sepanjang Sejarah

Kelompok suporter Beitar Jerusalem lebih dikenal dengan sebutan La Familia. Pendiri Organisasi Yahudi, Max Simon Nordau awalnya berkeinginan jadikan Beitar Jerusalem menjadi perwujudan ideal cita-citanya tentang Muskeljudentum alias Yahudi berotot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI