Suara.com - Jelang konfrontasi di matchday ketiga fase Grup D Piala Asia 2023, terdapat kisah di mana Timnas Indonesia punya kenangan manis membantai Jepang dengan skor telak 7-0.
Duel Timnas Indonesia melawan Jepang dalam lanjutan babak penyisihan grup Piala Asia 2023 digelar pada Rabu (24/1/2024).
Pertandingan digelar di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, laga berat bagi Timnas Indonesia berhadapan melawan Laskar Samurai Biru.
Hasil pertandingan di laga ini sangat penting karena berdampak pada kepastian langsung lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Jelang Timnas Indonesia vs Jepang, Skuad Garuda Pernah Bantai Samurai Biru!
Skuad Garuda dan Jepang sama-sama mengoleksi tiga poin hasil dari dua pertandingan, sekali kalah dan sekali menang.
Jepang menang atas Vietnam, tapi kalah dari Irak, hal yang sama juga dialami skuad asuhan Shin Tae-yong di babak penyisihan ini.
Di atas kertas Jepang tentu diunggulkan meraih kemenangan ketimbang Timnas Indonesia, peringkat FIFA kedua tim pun terpaut sangat jauh.
Skuad asuhan Hajime Moriyasu berada di peringkat ke-17 FIFA, sementara Indonesia di peringkat ke-142 dunia.
Meski begitu kemenangan besar ternyata pernah ditorehkan Timnas Indonesia atas Jepang, tak cuma tercipta satu atau dua gol.
Dalam 15 pertemuan sepanjang sejarah, lima kali di antaranya Indonesia pernah memenangi duel melawan Jepang.
Kemenangan paling anyar skuad Garuda atas Jepang terjadi pada 1981 saat pertandingan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Saat itu Indonesia mampu mengatasi perlawanan Jepang dengan skor 2-0, jauh sebelum itu skor besar pernah tercipta.
Momen ini terjadi pada 11 Agustus 1968, tepatnya di ajang Merdeka Tournament di mana Timnas Indonesia membantai Jepang 7-0.
Tak cuma mengalahkan Jepang dengan skor telak, Indonesia juga menggulung Taiwan dengan skor 10-0 dan Singapura 4-0 serta kalah tipis dari Australia dengan skor 4-5.
Tentu keajaiban Indonesia di masa lalu diharapkan bisa terwujud kembali di Piala Asia 2023, tak cuma melawan Jepang tapi semua lawan.
Kontributor: Eko