Erick Thohir Jadikan Peristiwa Kadet 1947 Inspirasi Timnas Indonesia Lawan Jepang

Rully Fauzi Suara.Com
Senin, 22 Januari 2024 | 20:37 WIB
Erick Thohir Jadikan Peristiwa Kadet 1947 Inspirasi Timnas Indonesia Lawan Jepang
Para pemain Timnas Indonesia merayakan gol ke gawang Vietnam pada laga Piala Asia 2023 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, 19 January 2024. [KARIM JAAFAR / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menjadikan peristiwa kadet 1947 sebagai inspirasi saat Timnas Indonesia berhadapan dengan raksasa Asia, Jepang, pada partai akbar matchday terakhir Grup D Piala Asia 2023 di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Rabu (24/1/2024) pukul 18:30 WIB.

Timnas Indonesia masih menyimpan peluang untuk lolos ke putaran 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya, sebagai salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik fase grup Piala Asia 2023. Saat ini, Tim Garuda berada di posisi ketiga klasemen Grup D dengan 3 poin dari dua laga.

Sedangkan di klasemen mini yang mengumpulkan tim-tim peringkat ketiga dari keenam grup, Timnas Indonesia berada di posisi kedua atau pertama, sebab memiliki koleksi kemenangan dan jumlah selisih gol yang sama dengan tim dari Grup E, Bahrain.

BACA JUGA: 5 Tim Sudah Lolos ke 16 Besar, Ini Klasemen Lengkap Piala Asia 2023

Baca Juga: Gagal Menang di Piala Asia 2023, Thailand Lewatkan Kesempatan Tembus 100 Besar Ranking FIFA

Selain Timnas Indonesia dan Bahrain, keempat tim lainnya yakni Oman, Suriah, Tajikistan, dan Palestina baru mengumpulkan satu poin.

Dengan demikian, hasil seri saat berhadapan dengan Jepang nanti berpeluang besar meloloskan Timnas Indonesia ke 16 besar.

Bahkan, kekalahan saat melawan tim Samurai Blue --julukan Timnas Jepang-- nanti juga masih berpeluang meloloskan skuad Garuda ke fase gugur Piala Asia 2023, bergantung kepada hasil dari tim-tim lain.

“Sekecil apapun kesempatan, kita harus perjuangkan. Kita ada peristiwa dulu, ketika Indonesia masih di bawah Belanda, Indonesia terkurung," buka Erick Thohir seperti dilansir Antara, Senin (22/1/2024).

"Tapi masih ada kalau kalian ingat kadet, ada sekelompok anak muda menerbangkan pesawat waktu itu, bisa mengebom kembali Belanda,” sambungnya.

Baca Juga: Tinggalkan Mills, Timnas Indonesia Resmi Gandeng Apparel Baru

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (pssi.org)
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (pssi.org)

“Ada nilai-nilai patriotisme saat itu, dengan segala keminiman. Pesawat pakai pesawat latih, bomnya juga pakai tangan. Dan dianggap tidak bisa pulang karena tidak ada radar, tapi ternyata bisa kembali.”

BACA JUGA: Gagal Menang di Piala Asia 2023, Thailand Lewatkan Kesempatan Tembus 100 Besar Ranking FIFA

“Nah saya melihat anak-anak muda di Timnas Indonesia yang ada di lapangan saat ini, saya berharap sekecil apapun, bukan tidak mungkin (dapat lolos ke 16 besar Piala Asia 2023)."

"Karena itu saya memutuskan untuk terbang (ke Qatar) malam ini, siapa tahu bisa memberi effort lebih untuk timnas. Supaya bisa tampil paling tidak baik, sebaik saat mereka bermain melawan Vietnam,” ucap Menteri BUMN itu.

Peristiwa yang diceritakan Erick merupakan kejadian saat Indonesia baru berusia dua tahun, dan harus mengalami serangan Belanda yang ingin kembali merebut kekuasaan di Tanah Air.

Saat itu sekelompok siswa sekolah penerbangan di Yogyakarta melakukan serangan udara terhadap markas tentara Belanda yang berada di Semarang dan Salatiga dengan segala keterbatasan.

BACA JUGA: Timnas Indonesia Bakal Jadi Sasaran Kemarahan Jepang, Wataru Endo: Kami Incar Banyak Gol!

Terkait Piala Asia 2023, Erick juga memberikan pujian kepada bek tengah Timnas Indonesia, Jordi Amat yang tetap ngotot ingin bermain kontra Jepang meski mengalami cedera wajah saat skuad Garuda menang 1-0 atas Vietnam pada matchday 2 Grup D Piala Asia 2023, 19 Januari 2024 lalu.

“Itulah yang namanya patriotisme. Itulah yang pernah saya bilang, jangan membedakan mana pemain yang dari Liga Indonesia, mana pemain yang berkiprah di luar negeri," ucap Erick.

"Jangan bedakan juga agama, lahir di mana, inilah yang namanya membangun tim. Sebuah kesatuan, kebersamaan yang bisa menghasilkan yang baik. Siapapun yang ingin membela merah-putih, itulah Indonesia,” pungkas Ketua Umum PSSI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI