Suara.com - Pertandingan antara Iran menghadapi Palestina dalam matchday pertama Grup C Piala Asia 2023 diwarnai masifnya dukungan suporter terhadap kebebasan Palestina lewat teriakan dan chant di Stadion Education City, Al Rayyan, Minggu (15/1/2024).
Dalam laga yang berakhir untuk kemenangan Iran dengan skor 4-1 itu, sejumlah aksi dukungan terhadap Palestina dilakukan para suporter buntut serangan Israel di Gaza.
Dilansir dari AFP, Stadion Education City yang dipenuhi 27.619 penonton, penuh dengan ornamen dukungan terhadap Palestina. Selain lewat spanduk, para penonton juga meneriakan kalimat-kalimat positif untuk Palestina.
Teriakan 'Bebaskan Palestina' nyaring terdengar sepanjang pertandingan. Tak hanya itu, AFP melaporkan suporter Iran juga meneriakan 'Matilah Israel'.
Baca Juga: Sempat Kejutkan Jepang, Kapten Vietnam Tebar Teror ke Timnas Indonesia
"Kelompok yang sama juga meneriakkan “Palestina, Palestina”, juga dalam bahasa Arab," tulis AFP.
Para pendukung yang mengenakan syal keffiyeh dan bendera nasional Palestina berwarna merah, putih, hijau dan hitam mengatupkan bahu saat lagu kebangsaan mereka dinyanyikan.
Di luar stadion, suasana yang sebagian besar meriah di antara para penggemar menyerukan kemarahan atas serangan Israel di Gaza, dengan demonstrasi kecil yang melibatkan puluhan pendukung yang meneriakkan "Palestina, Palestina" di zona penggemar.
Youssef Nasser Issa, seorang insinyur biomedis dari Bethlehem di Tepi Barat mengatakan menghadiri pertandingan tersebut adalah “hal paling tidak yang dapat kami lakukan untuk negara kami”.
Selain para pendukung, pemain Iran yang mencetak gol kedua timnya dalah laga ini, Shojae Khalilzadeh juga menunjukkan dukungannya terhadap Palestina. Dia sengaja tidak melakukan selebrasi berlebihan.
Baca Juga: Fans Irak Diprediksi Padati Stadion Saat Hadapi Timnas Indonesia, Shin Tae-yong: Kami Tidak Peduli
Sebelum pertandingan, Nasser Harandi, 15, dari Teheran mengatakan dia mengharapkan kemenangan Iran di Doha namun juga berharap menghadiri pertandingan tersebut akan "membantu menghentikan perang di Gaza".
“Saya sangat sedih karenanya,” kata Harandi tentang perang tersebut.
“Tetapi saya merasa datang ke sini juga... membantu warga Palestina menyuarakan perlawanan terhadap perang di Gaza,” tambahnya.