Suara.com - Piala Asia menjadi ajang terbesar di benua Asia dan hanya diikuti oleh negara-negara yang berada di Konfederasi Asia atau AFC.
Namun dalam perjalanan sejarahnya, ada satu negara Eropa yang pernah menjadi juara di Piala Asia. Tim itu adalah Israel yang menjuarai Piala Asia edisi 1964.
Padahal Israel kini tercatat menjadi anggota dari UEFA atau konfederasi negara-negara Eropa. Lantas, bagaimana kisah negara Eropa seperti Israel menjuarai Piala Asia?
Awalnya Israel merupakan anggota AFC sejak 1954, bahkan mereka sempat menjadi juara Piala Asia 1964. Mereka bahkan tampil apik pada dua gelaran awal Piala Asia, yakni menjadi runner-up di Piala Asia 1956 dan 1960.
Israel juga sempat menjadi perwakilan Asia yang mentas di Piala Dunia 1970, meski saat itu mereka cuma bisa berjuang hingga fase grup.
Karena masalah perbedaan pandangan politik, terutama dengan negara-negara Arab, Israel keluar dari AFC pada 1974. Lalu pada 1992, Israel pindah ke UEFA hingga sekarang.
Selama menjadi anggota AFC, klub-klub dan tim nasional Israel aktif bertanding melawan negara-negara anggota AFC lainnya. Meski mendapatkan boikot dari tim-tim dari Arab atau negara Muslim seperti Indonesia dan Pakistan. Mereka termasuk salah satu pendiri AFC.
Selain berhasil menjadi kampiun Piala Asia, prestasi klub-klub Israel di pentas Asia juga cukup impresif. Contohnya, Maccabi Tel Aviv yang juara Asian Club Championship 1969 dan 1971. Lalu, Hapoel Tel Aviv pada 1976 dan runner-up 1970.
Namun, perbedaan pandangan politik dan banyaknya boikot yang dilakukan tim-tim Arab dan Muslim membuat AFC dan FIFA pusing. Salah satu yang paling terkenal adalah pemboikotan massal pada Kualifikasi Piala Dunia 1958 Zona Asia.
Saat itu, Israel menjalani play-off interzone melawan Wales tanpa bertanding karena semua lawan di AFC mundur. Tentu saja, salah satu alasan terkuat adalah invasi yang dilakukan Israel ke tanah Palestina.
Pada 1974, AFC membuat keputusan untuk mengeluarkan Israel dari keanggotaan. Dikabarkan Kuwait dan sejumlah negara Arab dan muslim yang mendesak.
Dalam rapat anggota secara terbuka, AFC menggelar voting bersejarah. Hasilnya, 17 negara anggota mendukung, 13 menolak, dan 6 abstain.
Sejak diusir dari AFC, Israel tetap menjadi anggota FIFA, tapi tidak memiliki afiliasi dengan konfederasi manapun. Saat Kualifikasi Piala Dunia dilaksanakan, Israel berpindah-pindah zona dari OFC, UEFA, hingga CONMEBOL.
Semua perpindahan-perpindahan itu, Israel akhirnya bisa dengan tenang menetap sebagai anggota UEFA pada tahun 1992.
Kontributor: Aditia Rizki