Suara.com - Timnas Indonesia akan bersua dengan Iran dalam pertandingan uji coba internasional yang dijadwalkan malam ini. Pertandingan ini menjadi momentum penting bagi Skuad Merah Putih untuk mencatat prestasi dan meraih kemenangan sebelum terlibat dalam Piala Asia 2023.
Pertandingan uji coba ini dianggap sebagai tahap akhir persiapan bagi Timnas Indonesia dan Iran sebelum memasuki panggung Piala Asia 2023.
Kedua tim telah berada di Qatar, tuan rumah Piala Asia 2023, guna beradaptasi dan menyelesaikan persiapan terakhir mereka sebelum mengikuti kompetisi penuh tantangan ini.
Iran, yang diarsiteki oleh Amir Ghalenoei, mencatatkan rekor tak terkalahkan dalam 11 pertandingan terakhir, dengan 10 kemenangan dan satu hasil imbang sejak kekalahan 0-1 melawan Amerika Serikat di Piala Dunia November 2022.
Baca Juga: Jelang Lawan Timnas Indonesia, Striker Ganas Iran: Kami Berikan 1000 Persen Kekuatan
Apabila Timnas Indonesia berhasil keluar sebagai pemenang, hal tersebut akan menjadi kekalahan pertama bagi Iran, yang saat ini menempati peringkat 21 dunia, dalam dua bulan terakhir.
Timnas Indonesia dan Iran telah bertemu sebanyak lima kali dalam berbagai kompetisi sebelumnya.
Namun, Merah Putih belum pernah memetik kemenangan, dengan Iran meraih empat kemenangan dan satu hasil imbang.
Pertemuan pertama antara keduanya terjadi pada Asian Games 1966 di Bangkok, Thailand, yang saat itu masih bernama Burma, dengan Iran meraih kemenangan tipis 1-0. Pada Asian Games 1970, Timnas Indonesia berhasil menahan imbang Iran dengan skor 2-2. Kualifikasi Piala Asia 1982 menjadi babak baru, di mana Skuad Garuda menyerah 0-1 di Jakarta.
Sementara itu, dalam dua pertemuan terakhir pada Kualifikasi Piala Dunia 2014, Timnas Indonesia kalah di kandang dan tandang dengan skor 1-4 dan 0-3.
Baca Juga: Perbandingan Harga Pasar Maarten Paes vs Filip Nguyen Kiper Naturalisasi Timnas Vietnam
Meskipun Timnas Indonesia belum mencatat kemenangan sejak tahun 2024, uji coba melawan Iran memberikan peluang bagi mereka untuk mengakhiri catatan tersebut.
Kekuatan Timnas Indonesia
Menatap laga penuh tantangan ini, Timnas Indonesia berharap bisa meraih hasil positif guna membangun momentum positif menjelang Piala Asia.
Indonesia telah mencetak tiga gol dalam lima pertemuan terakhir dengan Iran, namun masih kesulitan mengatasi pertahanan kuat Tim Melli yang mencatatkan 11 gol dalam lima pertandingan tersebut.
Skuad Garuda akan berusaha keras untuk mengejar kemenangan melawan Iran sebagai modal awal yang baik dalam perjalanan mereka di Piala Asia 2023.
Pada Piala Asia 2023, Timnas Indonesia tergabung dalam Grup D bersama Irak, Vietnam, dan Jepang. Pertandingan pertama Elkan Baggot cs akan melawan Timnas Irak di Ahmad bin Ali Stadium, Al Rayyan, Qatar, pada 15 Januari mendatang.
Turnamen ini berlangsung di Qatar mulai 12 Januari hingga 10 Februari 2024. Timnas Indonesia optimis dapat memberikan penampilan terbaik dan melangkah jauh di Piala Asia 2023.
Seiring dengan persiapan Timnas Indonesia menghadapi Iran dalam laga mendatang, peningkatan kemampuan finishing menjadi fokus utama bagi anak-anak asuh Shin Tae-yong. Aspek ini dianggap krusial untuk menunjukkan performa maksimal di ajang Piala Asia 2023 mendatang.
Meskipun telah menghadapi Libya dalam dua pertandingan terakhir, skuad Merah Putih belum mampu menunjukkan catatan konversi peluang yang memuaskan. Kesempatan emas masih sering terbuang percuma.
Pada pertandingan perdana, Rafael Struick dan rekan-rekannya mencatatkan enam kali percobaan tembakan. Namun, dari empat yang mengarah ke gawang, tak satupun berhasil berujung gol.
Skenario serupa terulang pada laga kedua, di mana anak-anak asuh Shin Tae-yong mencatatkan sebelas tembakan. Dari jumlah tersebut, hanya dua yang mengarah tepat sasaran dan satu di antaranya berhasil diubah menjadi gol.
Tak hanya dari sisi serangan, Timnas Indonesia juga harus memperbaiki performa defensif mereka menjelang Piala Asia 2023. Salah satu penyakit akut yang perlu segera diatasi adalah mengurangi kesalahan-kesalahan berbahaya yang dapat merugikan tim.
Barisan pertahanan asuhan Shin Tae-yong masih kerap kali melakukan blunder fatal yang menyebabkan kebobolan. Contohnya, pada laga kontra Libya, terdapat tiga kesalahan besar yang dilakukan oleh pertahanan Indonesia.
Jordi Amat kehilangan bola di tengah lapangan, yang kemudian mengakibatkan gol keempat. Sementara itu, kesalahan dalam pengiriman umpan oleh Justin Hubner menjadi penyebab dari gol kedua dan ketiga yang dicetak oleh Libya.
Pada pertandingan kedua, blunder serupa juga dilakukan oleh Rizky Ridho. Umpan kurang tepat dari bek Persija Jakarta ini kepada Ernando Ari justru direbut oleh pemain lawan, menyebabkan terjadinya kebobolan yang merugikan.