Suara.com - Dalam dua pertandingan persahabatan menghadapi Libya sebagai persiapan Piala Asia 2023, Timnas Indonesia menelan kekalahan berturut-turut dengan skor 0-4 dan 1-2.
Media Vietnam, Soha menulis pemain Timnas Indonesia di lini pertahanan terbukti kurang solid dan mudah dibobol.
“Pertahanan mereka terbukti kurang solid dengan kebobolan dua gol dalam pertandingan terakhir, dan total enam gol setelah dua pertandingan. Tidak hanya itu, Timnas Indonesia juga kesulitan dalam menuntaskan peluang-peluang mereka," tulis Soha.
Setelah pertandingan kedua, Pelatih Libya, Milutin Sredojevic, dengan tegas menyuarakan permasalahan yang dihadapi oleh Timnas Indonesia.
Baca Juga: Jepang Tak Anggap Timnas Indonesia, Sebut Lawan Irak Penentu Lolos ke 16 Besar Piala Asia 2023
Sredojevic menyampaikan bahwa Timnas Indonesia memiliki keterbatasan besar dalam kemampuan bertahan, terutama ketika para pemain tidak bermain dengan koherensi dan konsentrasi yang memadai.
Alasan utama di balik kebobolan enam gol dalam dua pertandingan, dan masalah besar dalam penyelesaian akhir, menjadi sorotan kritis dari pelatih asal Serbia tersebut.
Lalu dalam artikel itu, Sredojevic menilai bahwa cara menyerang skuad yang diasuh Shin Tae-yong kurang efektif, dan serangan dari kedua sayap dinilai minim.
Shin Tae-yong mendapatkan saran jika Timnas Indonesia harus serius mengevaluasi keterbatasan yang dimilikinya.
“Pelatih masih memiliki waktu untuk melakukan evaluasi menjelang laga pembuka melawan Irak di Piala Asia, memperkuat pertahanan, merumuskan kembali sistem pertahanan, dan meningkatkan kemampuan menyerang,” tambahnya.
Baca Juga: Tiba di Qatar untuk Piala Asia, Timnas Indonesia Disambut Duta Besar Republik Indonesia
Sredojevic juga menyatakan harapannya untuk kesuksesan Timnas Indonesia di Piala Asia, memberikan doa terbaik untuk perjalanan mereka.
Dalam beberapa waktu terakhir, jumlah pemain naturalisasi di Timnas Indonesia terus bertambah. Pelatih Shin Tae-yong memanggil tujuh pemain naturalisasi dalam skuad latihan di Turki.
Namun, tampaknya hal tersebut tidak memberikan dampak positif yang signifikan bagi kekuatan Timnas Indonesia.