3 Alasan Timnas Indonesia Bisa Dibantai Libya 0-4, Ada Masalah di Lini Tengah?

Rabu, 03 Januari 2024 | 07:30 WIB
3 Alasan Timnas Indonesia Bisa Dibantai Libya 0-4, Ada Masalah di Lini Tengah?
Prediksi Line Up Timnas Indonesia. (Antara Foto/Zabur Karuru)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Timnas Indonesia mengalami kekalahan telak 0-4 dari Timnas Libya dalam duel seru di Stadion Mardan Sports Complex, Antalya, Selasa (2/1/2024) malam WIB.

Meskipun begitu, pertandingan tersebut memberikan wawasan penting tentang faktor-faktor yang menyebabkan kekalahan yang memilukan ini.

Gol-gol yang dicetak oleh Ahmad Ekrawa (25'), Omar Alkhoja (58'), Nouradin Elgelaib (89'), dan Alaa Alqijdar (90+2') menunjukkan kelemahan yang perlu segera diperbaiki oleh Timnas Indonesia.

Kekalahan ini terjadi dalam laga uji coba pertama mereka, dan berikut adalah analisis mendalam terkait penyebabnya.

Baca Juga: Hasil Uji Coba Timnas Indonesia vs Libya: Skuad Garuda Tak Berdaya Dihabisi 0-4

1. Ketidakpaduan Pergerakan Pemain di 1/3 Akhir Lapangan

Bek sayap Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam (kiri). [BAY ISMOYO / AFP]
Bek sayap Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam (kiri). [BAY ISMOYO / AFP]

Salah satu faktor krusial yang menyebabkan kekalahan Timnas Indonesia adalah kurangnya paduan pergerakan pemain, terutama ketika memasuki 1/3 akhir lapangan lawan.

Baik gelandang maupun penyerang yang memegang bola tampak bingung dalam mengambil keputusan, menyia-nyiakan beberapa momen penting untuk melancarkan transisi cepat dari bertahan ke menyerang.

Meski permainan membaik setelah pergantian 10 pemain oleh Shin Tae-yong di babak kedua, keterbatasan pada babak pertama sangat mempengaruhi hasil akhir.

2. Lini Tengah yang Terbuka dan Kurang Seimbang

Baca Juga: Fantastis, Segini Hadiah Uang yang Bakal Diterima Timnas Indonesia Jika Juara Piala Asia 2023

Lini tengah Timnas Indonesia terlihat terbuka, memberikan kesempatan bagi pemain-pemain Libya untuk leluasa menerobos wilayah pertahanan.

Baik Marc Klok dan Ricky Kambuaya di babak pertama maupun kombinasi Marselino Ferdinan dan Ivar Jenner di babak kedua gagal menguasai lini tengah dengan baik.

Kekurangan keseimbangan ini membuat serangan Timnas Libya lebih efektif dan sulit diantisipasi.

3. Formasi yang Gagal: 4-4-2 Tidak Efektif

Pelatih Shin Tae-yong memilih untuk menurunkan formasi dasar 4-4-2, namun eksperimen ini tidak berjalan dengan baik terutama pada babak pertama.

Meskipun dilakukan pergantian 10 pemain di awal babak kedua, formasi tetap dipertahankan tanpa perubahan yang signifikan.

Meski permainan membaik, kegagalan total eksperimen ini terlihat dari tiga gol tambahan yang dicetak oleh Libya pada 45 menit akhir. Penyesuaian formasi menjadi kunci yang terlewatkan.

Dengan analisis mendalam ini, Timnas Indonesia diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut untuk menghadapi tantangan-tantangan mendatang dengan lebih siap dan efektif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI