Infografis
Suara.com - Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra, memilih fokus menjaga performa para pemainnya sepanjang jeda kompetisi BRI Liga 1 2023-2024 selama Piala Asia 2023.
Meskipun Borneo FC saat ini mendominasi puncak klasemen dengan 51 poin, unggul 10 poin dari Bali United FC yang berada di posisi kedua, Huistra menekankan pentingnya menjaga konsistensi dan performa positif hingga akhir musim.
Sang pelatih tidak ingin performa impresif tim menurun drastis saat kompetisi kembali bergulir.
Huistra punya harapan bahwa Pesut Etap bisa tetap menjaga konsistensi mengingat mereka tengah dalam momentum positif sebelum jeda kompetisi.
Baca Juga: 3 Bintang Johor Darul Takzim Berstatus Nganggur, Bisa Direkrut Klub Liga 1 Nih
“Kami suka melakukan improvisasi setiap waktu dan kami harus lebih baik lagi nantinya,” tegas pelatih asal Belanda itu.
![Gelandang Borneo FC, Wiljan Pluim (kiri) tampil pada laga BRI Liga 1 kontra Persis Solo di Stadion Segiri, Samarinda, Senin (27/11) malam. [dok. Borneo FC]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/11/27/83499-wiljan-pluim-borneo-fc.jpg)
Borneo FC menjadi tim paling konsisten sepanjang BRI Liga 1 2023-2024. Meski begitu, Huistra ingin anak asuhnya untuk terus waspada mengingat kompetisi masih panjang.
Tim asal Kalimantan itu tidak langsung menjadi juara andai finis teratas di musim reguler BRI Liga 1 2023-2024.
Pasalnya, untuk musim ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator dan PSSI menerapkan format baru dalam perebutan gelar juara.
Selepas musim reguler, BRI Liga 1 2023-2024 akan memasuki series Championship yang akan mempertemukan tim yang finis empat besar untuk menentukan gelar juara.
Baca Juga: Jarang yang Tahu! Thomas Doll Sering Pecundangi Jurgen Klopp saat Berkarier di Bundesliga
“Kami akan melakukan persiapan pertandingan,” ujar Pieter Huistra.
Setelah masa libur habis, Borneo FC disebut Huistra akan langsung menggenjot persiapan tim menghadapi lanjutan kompetisi yang dijadwalkan akan kembali bergulir awal Februari 2024 mendatang.
Borneo FC akan menghadapi Persija Jakarta pada pekan ke-24 setelah masa libur. Huistra menyadari bahwa Persija Jakarta, meskipun mengalami fluktuasi performa, tetap merupakan lawan yang berbahaya.
Dengan keinginan untuk mempertahankan posisi puncak dan memastikan gelar juara, setiap pertandingan dianggap penting oleh Huistra dan timnya, termasuk pertandingan melawan Macan Kemayoran.
