Suara.com - Program naturalisasi pemain keturunan yang belakangan ini dilakukan oleh PSSI untuk menambah amunisi Timnas Indonesia memang menghasilkan resistensi. Sebab, muncul tokoh-tokoh kontra-naturalisasi dengan spirit ‘Local Pride’.
Meruncingnya wacana antara pihak-pihak yang pro naturalisasi dengan kelompok yang kontra dengan program ini juga ikut dipanaskan dengan hadirnya Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Mereka menganggap bahwa pelatih asal Korea Selatan itu gagal karena belum bisa mempersembahkan trofi untuk skuad Garuda. Di sisi lain, ada banyak pihak yang mendukung STY karena melihat perkembangan positif dari Timnas Indonesia.
Pro-kontra wacana naturalisasi ini memang menghasilkan kubu-kubu yang punya prinsip ‘Local Pride’. Berikut Suara.com menyajikan deretan tokoh sepak bola Indonesia yang dianggap masuk barusan tersebut.
Baca Juga: Berat! Eks Timnas Indonesia Ingatkan Musuh Terbesar Skuad Garuda di Piala Asia 2023
1. Markus Horison
Sosok pertama yang dianggap mewakili barisan ‘Local Pride’ ini ialah Markus Horison. Hal itu terungkap saat mantan pelatih kiper Timnas Indonesia U-16 itu merayakan gelar juara Piala AFF U-16 2022.
Ketika itu, Markus Horison meneriakkan kata-kata ‘Local Pride’ karena Timnas Indonesia U-16 sukses meraih gelar juara hanya dengan berkekuatan pemain dan pelatih lokal di Piala AFF U-16 2023.
2. Fakhri Husaini
Tokoh lainnya yang identik dengan semangat ‘Local Pride’ ialah Fakhri Husaini. Sikap ini mulai terlihat ketika dia menolak menjadi asisten pelatih yang membantu Shin Tae-yong menangani Timnas U-19.
Baca Juga: Thom Haye Ngebut Selesaikan Berkas Naturalisasi, Erick Thohir: Semoga Lancar
Tak hanya itu, lelaki yang kini menjabat sebagai Direktur Teknik Deltras FC itu juga beberapa kali mencibir soal program naturalisasi besar-besaran yang dilakukan PSSI.
3. Akmal Marhali
Pengamat sepak bola, Akmal Marhali, juga kerap diidentikan sebagai salah satu pihak yang masuk dalam barisan ini. Dia sering kali melayangkan kritik yang pedas untuk kinerja Shin Tae-yong.
Itulah sebabnya, Akmal dianggap pendukung Shin Tae-yong sebagai tokoh Local Pride. Di sisi lain, Akmal justru sering memuji Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, maupun Mochamad Iriawan.
4. Yusuf Kurniawan
Selanjutnya, pengamat sepak bola lainnya yang juga cukup sering dikait-kaitkan dengan ‘Local Pride’ ialah Yusuf Kurniawan alias Yuke. Komentator sepak bola ini tak jarang mengkritik Shin Tae-yong.
Yuke tak jarang memperjuangkan eksistensi pemain lokal yang mulai tergusur oleh hadirnya pemain-pemain naturalisasi.
5. Tommy Welly
Yang terakhir, ada Tommy Welly. Pengamat sepak bola yang akrab disapa Bung Towel ini memang sangat getol mengkritik kebijakan naturalisasi yang selama ini dilakukan oleh PSSI.
Bung Towel sering mengkritik kerja-kerja yang dilakukan oleh Shin Tae-yong selama melatih Timnas Indonesia.
Kontributor: Muh Faiz