Suara.com - Tommy Welly, yang akrab disapa Bung Towel, mengemukakan pandangannya terhadap Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia, dengan kritik tajamnya terkait penilaian terhadap para pemain lokal.
Menurut Bung Towel, Shin Tae-yong dinilai pemain lokal memiliki kekurangan mental yang signifikan. Kritik ini muncul ketika pelatih berusia 53 tahun itu berbicara dalam sesi wawancara dengan Best Eleven, menyatakan bahwa pemain lokal seringkali merasakan rasa takut kalah sebelum pertandingan.
Shin Tae-yong kemudian mengusulkan bahwa pemain naturalisasi bisa menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan mental tersebut.
"Kekurangan dari pemain-pemain Indonesia adalah rasa takut kalah lebih mendalam daripada masalah kemampuan, dan pemain Timnas naturalisasi dapat mengatasi kekurangan tersebut," ujar Shin Tae-yong.
Baca Juga: Masih Yakin Dendy Sulistyawan Pemain Titipan? Coba Simak 2 Alasan Logis Ini
Bung Towel, merespon pernyataan tersebut, menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap perbedaan tajam yang dibuat oleh Shin Tae-yong antara pemain lokal dan naturalisasi.
Dalam kritiknya, Bung Towel menanyakan mengapa pelatih tidak mengatasi kekurangan yang disebutkannya selama empat tahun terakhir.
"Sekali lagi dia membuat perbedaan yang sangat tajam antara lokal dan naturalisasi, saya tidak setuju. Jika Anda mengetahui kelemahan di pemain lokal, mengapa tidak mencoba mengatasi kekurangan itu selama empat tahun ini?" ucap Bung Towel seperti yang dikutip dari Siniar YouTube Bebas Podcast Id.
Bung Towel juga mengomentari pernyataan Shin Tae-yong yang menyatakan bahwa pemain lokal belum siap untuk naik level.
"Termasuk dikutip oleh Sekjen (Yunus Nusi), bahwa pemain lokal kita tidak siap naik level, itu kan yang dikutip Sekjen penuturan, Shin Tae-yong pemain kita tidak siap naik level dalam artian Asia, di hadapan Komisi III dan X DPR," ungkapnya.
Baca Juga: Belum Juga Bertarung, Media Irak Sudah Kobarkan Psywar ke Timnas Indonesia
Menurut pengamat sepakbola ini, selama pengamatannya, hanya Shin Tae-yong yang mendegradasikan pemain lokal dengan cara seperti ini.
“Saya hanya ingat bang seumur-umur, berkali-kali pelatih Timnas Indonesia yang asing pun, belum pernah membuat perbedaan itu, mendegradasikan pemain lokal itu,” tutur Bung Towel.