Suara.com - Pratama Arhan memang kesulitan untuk mendapat menit bermain selama dua musim di klub J2 League, Tokyo Verdy. Namun, harga pasar terbarunya ternyata masih lebih tinggi dari 23 bek kiri di kasta kedua Liga Jepang tersebut.
Arhan tengah menjadi sorotan karena di tengah penurunan performa akibat jarang tampil bersama klubnya, pelatih Shin Tae-yong tetap memercayakan satu tempat untuknya di Timnas Indonesia jelang Piala Asia 2023.
Shin Tae-yong mengakui tetap membawa Arhan untuk Piala Asia 2023 dengan pertimbangan lain. Dia secara tak langsung ingin menyelamatkan karier eks PSIS Semarang tersebut.
“Jika dari timnas pun tidak memilih dia, performa dia akan benar-benar jeblok," kata Shin Tae-yong kepada awak media termasuk Suara.com di Jakarta, Selasa (19/12/2023).
"Jadi saya memang sengaja pilih [Pratama Arhan] untuk masa depan sepak bola Indonesia,” tutur Shin Tae-yong.

Terlepas dari polemik pemanggilan Arhan ke tim nasional, harga pasar pemain kelahiran 21 Desember 2001 itu kini lebih tinggi dibandingkan dengan 23 bek kiri lainnya yang bermain di J2 League musim ini.
Menurut situs Transfermarkt, harga pasar seorang pemain mencerminkan seberapa dihargainya pemain tersebut di pasar transfer.
Dengan penilaian yang terus diperbarui, Pratama Arhan diklasifikasikan memiliki nilai pasar yang cukup signifikan, melebihi sejumlah bek kiri di J2 League, bahkan rekan setimnya sendiri.
Transfermarkt menulis harga pasar Pratama Arhan adalah Rp4,78 miliar per 27 Juni 2023. Hal itu 10 kali lipat lebih tinggi dari seniornya di Tokyo Verdy, Yuta Narawa yang cuma dibandrol Rp434,54 juta.
Baca Juga: Cerita Shin Tae-yong Rela Belajar Agama Islam demi Timnas Indonesia
Menariknya, Yuta Narawa justru lebih banyak dipercaya untuk tampil musim ini. Pemain 36 tahun itu tercatat tampil 20 kali untuk Tokyo Verdy, berbanding tiga kesempatan tampil yang didapatkan Arhan.