Suara.com - Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly menilai pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong tidak fair menyebut Stefano Lilipaly lemah fisik sehingga tidak dipanggil ke skuad Garuda.
Keputusan Shin Tae-yong tidak memanggil penyerang kawakan, Stefano Lilipaly untuk persiapan Piala Asia 2023 memang menuai polemik.
Padahal, penampilan Lilipaly terbilang luar biasa bersama pemuncak klasemen, Borneo FC di kompetisi BRI Liga 1 musim 2023/2024 ini.
Shin Tae-yong beralasan bahwa Lilipaly fisiknya sudah tidak lagi bisa bersaing di ajang internasional level atas macam Piala Asia.
Meski memang, juru taktik asal Korea Selatan itu mengakui kalau kemampuan pemain naturalisasi berdarah Belanda itu baik.
"Saat ini menjadi polemik dalam hal pengambilan keputusan nasib Lilipaly dan Nadeo (Argawinata), dan Pratama Arhan. Jadi, pelatih yang sama (Shin Tae-yong) sedang dipertanyakan pengambilan keputusannya," kata Tommy Welly dalam acara diskusi Turun Minum PSSI Pers, Kamis (21/12/2023).
"Pengetahuan umum kita, pemain dipanggil timnas berdasarkan performa di kompetisi. Menurut saya, jawabannya (Shin Tae-yong) nggak jelas. Stefano Lilipaly dianggap punya kelemahan dari sektor fisik dan alasan itu juga bikin bingung karena terlalu general," sambung pandit yang akrab disapa Bung Towel itu.
"Buat Lilipaly fair nggak? Jelas tidak. Dia dihakimi punya kekurangan fisik, tapi apakah dia memang fisiknya lebih lemah dibanding Dimas Drajad dan Dendy Sulistyawan."
Selain Lilipaly, Towel juga menyoroti keputusan pemanggilan kiper Syahrul Trisna ketimbang Nadeo Argawinata. Seperti diketahui, Syahrul jarang tampil bersama klubnya, Persikabo 1973 di Liga 1 musim ini.
Baca Juga: Menpora: Naturalisasi Diaspora Bukan untuk Matikan Pemain Lokal Timnas Indonesia
Sementara Nadeo tidak tergantikan bersama Borneo FC. Bahkan, peran Nadeo bisa dibilang cukup vital dalam kesuksesan Borneo FC nyaman memuncaki klasemen sementara Liga 1 2023/2024.
"Pelatih yang menentukan program naturalisasi ini (Shin Tae-yong) di saat bersamaan juga memutuskan Nasib Lilipaly dan Nadeo. Siapa kiper yang nggak pernah membuat kesalahan? Alasan kenapa pilih Syahrul karena dia lebih tenang. Fair nggak buat Nadeo? Belum tentu," celoteh Tommy Welly.
"Jadi karena alasannya nggak jelas, sebagai pengamat saya berasumsi sebetulnya Shin Tae-yong cuma cari alasan, bahwa kebobolan lima gol di Irak (di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 beberapa waktu lalu) itu salah Nadeo. Ini bahaya."
Towel pun berharap Shin Tae-yong lebih bijak dalam memilih pemain Timnas Indonesia. Tidak bermaksud lain, sang pengamat ingin tim Garuda lebih berprestasi ke depannya.
"Saya ingin pelatih timnas itu lebih wise supaya nggak ada dikotomi local pride atau anti naturalisasi. Apalagi dalam posisi saya nggak ada urusan pribadi," terangnya.
"Saya pernah di PSSI. Saya cinta PSSI, tapi keburukannya saya nggak suka. Saya mau menempatkan semuanya di posisi yang proporsional dan objektif," pungkas Towel.