Bagi pecinta lawas sepak bola Indonesia, Persibo Bojonegoro barang pasti bukan klub yang asing terdengar. Pasalnya, klub ini cukup besar dalam beberapa waktu bahkan menjadi salah satu klub tertua di Indonesia, khususnya Jawa Timur.
Persibo didirikan oleh Bupati Bojonegoro, Raden Temenggung Sukardi, pada 12 Maret 1949. Namun demikian, jalan Persibo tidak mulus bahkan sempat vakum pada 1960.
Oleh karena itu, Persibo Bojonegoro baru benar-benar aktif tampil di kompetisi resmi PSSI pada medio 2000-an. Mereka bahkan langsung promosi ke Divisi Satu (Liga 2) 2003.
Prestasi Persibo Bojonegoro di era 2000-an itu tercatat di antaranya menjuarai Divisi Dua (Liga 3) 2006 dan menjadi juara Divisi Satu 2007/08 serta musim 2009/10.
Tak hanya di ajang liga, Persibo Bojonegoro juga banyak melahirkan kejutan di ajang Copa Indonesia. Prestasi terbaik Persibo Bojonegoro di kompetisi domestik lantas lahir di 2012 usai menjuarai Piala Indonesia 2012.
Oleh karena itu Persibo Bojonegoro menjadi salah satu wakil Indonesia yang mentas di Piala AFC 2013. Sayang, dari enam pertandingan di Grup F saat itu, Persibo kalah 5 kali dan imbang sekali sehingga gugur sebagai juru kunci.
Setelah tahun-tahun yang gemilang itu, Persibo Bojonegoro lantas mengalami penurunan sebab dualisme, krisis finansial hingga dugaan kasus suap.
Persibo Bojonegoro sejak 2014 terjerembab di kasta terbawah Liga Indonesia. Hingga musim 2023/24, Persibo Bojonegoro pun masih berjibaku di Liga 3.
Kontributor: Aditia Rizki
Baca Juga: Keran Gol Rafael Struick Tak Berhenti Jelang Bela Timnas Indonesia di Piala Asia 2023