Suara.com - Persija Jakarta terus mendapat sorotan menyusul performa yang menurun di putaran kedua BRI Liga 1 2023/2024. Hasil yang sering didapat Persija adalah imbang, meski membuka keunggulan lebih dulu.
Pelatih Persija Thomas Doll beberkan apa yang terjadi dengan Ryo Matsumura dan kawan-kawan. Menurutnya, para pemainnya kerap merasa puas ketika sudah menjebol gawang lawan.
"Ini bukan yang pertama kali kami mengontrol sepenuhnya pertandingan, baik itu di kandang maupun tandang. Musim ini kita mencetak gol, lalu kami sedikit melepas pertandingan, dan akhirnya kebobolan. Ini tidak normal karena setelah Anda mencetak gol, Anda mengincar gol selanjutnya," kata Thomas Doll dalam konferensi pers jelang pertandingan, Jumat (15/12/2023).
"Kami tidak menyuruh mereka untuk berhenti bermain. Di laga sebelumnya kami juga menciptakan banyak peluang, namun kami tidak bisa mencetak gol kedua atau ketiga. Pada akhirnya, kami bermain imbang, dan itu tidak terjadi saat melawan Bhayangkara FC saja, tetapi banyak di pertandingan lainnya," sambungnya.
Baca Juga: Persija Krisis Striker Haus Gol di Putaran Kedua BRI Liga 1, Ini Komentar Pelatih PSS Sleman
Thomas Doll menerangkan sangat kehilangan sosok ujung tombak yang haus gol. Marko Simic yang kembali didatangkan, performanya di luar ekspektasi.
Penyerang lokal seperti Aji Kusuma penampilannya juga tak jauh berbeda dari Simic. Apesnya lagi, Persija tidak bisa memainkan Gustavo Almeida yang merupakan top skor sementara BRI Liga 1 karena cedera.
Padahal, pemain asal Brasil itu baru didatangkan di paruh musim BRI Liga 1 2023/2024. Baru tampil tidak lebih dari 30 menit, ia harus absen hingga Februari 2024 untuk pemulihan.
"Anda bisa melihat kami menampilkan permainan yang membuat banyak orang senang, tapi tidak dengan hasilnya, dan itu juga dirasakan dengan staf kepelatihan dan pemain," terang Doll.
"Ketika Anda memiliki penguasaan bola yang banyak, punya banyak peluang, Anda seharusnya bisa menyelesaikan pertandingan itu, kita bisa meraih target kita. Namun, ketika Anda tidak mencetak gol, sulit untuk bisa memenangi pertandingan."
Baca Juga: BRI Liga 1: Persija Ingin Tutup Tahun dengan Tiga Poin
"Jadi, itu yang terjadi di setiap pekannya, di mana kami memiliki permasalahan di penyelesaian akhir, pengambilan keputusan, cara kami bermain, dari gelandang tengah yang seharusnya bisa menciptakan peluang, serta hilangnya seseorang di lini depan."
"Kami bahagia ketika Gustavo Almeida datang, tapi setelah 25 menit (vs Bhayangkara FC) dia harus ditarik. Itu memang berisiko, tapi kami bisa melihat ada sesuatu yang tidak benar," jelasnya.
Sorotan Thomas Doll lainnya adalah masalah konsentrasi. Tim kesayangan Jakmania itu tak konsisten seperti musim lalu dalam mempertahankan keunggulan.
"Musim lalu, para pemain lebih konsentrasi, kebobolan sedikit, tidak banyak pemain yang melakukan kesalahan. Tetapi, di musim ini hal itu tidak terjadi, seperti ada benang merah yang terjadi di setiap pertandingannya," ujar eks pelatih Borussia Dortmund itu.
"Ketika lawan datang ke sini, kita membuat enam sampai tujuh kesempatan, tapi kita hanya mencetak satu gol. Sedangkan, mereka hanya punya satu kesempatan untuk mencetak gol, dan hasilnya imbang," pungkasnya.