Suara.com - Persikabo 1973 mendapat sanksi cukup berat dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI buntut pertandingan melawan Bhayangkara FC dalam laga BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang pada 3 Desember lalu. Manajemen Laskar Padjajaran merasa timnya tak melakukan kesalahan dan akan melakukan banding.
Manajemen Persikabo 1973 telah menerima surat bernomor 5468/AGB/733/XII-2023 perihal penyampaian salinan putusan sidang Komdis PSSI yang ditandatangani Sekjen Yunus Nusi, per tanggal 7 Desember 2023. Dalam surat itu, dua pemain serta panpel pertandingan dijatuhi sanksi Komdis.
Pemain yang terkena sanksi akibat melanggar kode disiplin yaitu Iman Fathurohman dan Manahati Lestusen. Sementara Panpel dilarang menggelar satu pertandingan tanpa penonton.
Manahati Lestusen mendapatkan hukuman larangan empat kali bermain dan denda Rp50 juta. Iman Fathurohman dilarang tampil di dua pertandingan dan denda Rp25 juta.
Kemudian, ofisial tim Asep Ardiansyah dilarang mendampingi tim di dua laga dan denda Rp25 juta. Sedangkan Panpel Persikabo 1973 dilarang menggelar satu pertandingan kandang dengan kehadiran penonton dan denda Rp20 juta.
"Menyikapi hasil sidang Komdis PSSI, kami bakal melakukan banding," kata Direktur Marketing dan Pemasaran Persikabo 1973, Rhendie Arindra dalam keterangannya seperti diterima Suara.com, Jumat (8/12/2023) malam.
Rhendie menjelaskan protes yang dilakukan skuad Persikabo 1973 ada alasannya. Ia mengatakan timnya tidak sepenuhnya bersalah karena dipicu keputusan wasit yang kontroversial.
Ketika itu, gol Persikabo 1973 dianulir wasit. Gol menit akhir Persikabo 1973 ke gawang Bhayangkara FC dianulir sang pengadil yaitu Aprisman Aranda.
Padahal saat itu, Laskar Pajajaran nyaris membungkus tiga poin andai saja gol sundulan Eduardo Kau direntang injury time tidak dianulir wasit. Keputusan yang tentu saja sangat merugikan Persikabo 1973.
Baca Juga: Prediksi Thomas Doll: Persija Jakarta Tak Akan Mudah Kalahkan Persebaya Surabaya di GBT
"Jelas merugikan, dilihat dari angle manapun tidak ada pelanggaran yang dilakukan pemain Persikabo. Kita sedang membuat surat protes keras ke PSSI dan komite wasit,” tegas Rhendie.
"Di surat protes kita yang sebelumnya, kita minta untuk kartu merah dan kuning ditarik karena keputusan wasit yang tidak adil itu memicu protes pemain," pungkasnya.
Bagi Persikabo 1973, tiga poin sangat berarti. Pasalnya, tim asuhan Aji Santoso itu sedang terjebak di zona degradasi BRI Liga 1 2023/2024.
Terkini, Laskar Padjajaran menduduki posisi 17 klasemen sementara BRI Liga 1 dengan perolehan 15 poin. Mereka membutuhkan poin sebanyak-banyaknya agar tidak turun kasta di musim depan.