Suara.com - Pemain Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri, sebentar lagi bakal melepas masa lajangnya. Dia akan menikahi putri almarhum ustaz Jefri Al Buchori bernama Adiba Khanza.
Rencananya, pernikahan Egy Maulana Vikri dengan Adiba Khanza itu akan berlangsung di kawasan Jakarta Selatan pada Minggu (10/12/2023) mendatang.
Menurut keterangan paman Adiba Khanza, Fajar Sidik, prosesi Ijab Kabul calon mempelai ini akan digelar pukul 11.00 WIB, sedangkan resepsinya pada pukul 16.00 WIB.
"Alhamdulillah, sesuai harapan kita semua. Insya Allah akad pernikahan akan digelar pada pukul 11.00 WIB. Pada pukul 16.00 WIB, baru mulai resepsi," ujar Fajar Sidik disadur dari YouTube Infoline ID.
Baca Juga: Lusa Nikah, Egy Maulana Vikri Masih Ada di Bangku Cadangan Dewa United
Pernikahan ini bakal menjadi titik penting bagi hubungan kedua pasangan tersebut. Sebab, keduanya sudah menjalin hubungan spesial yang cukup lama, yakni selama kurang lebih lima tahun.
Keduanya juga sempat menjalin hubungan jarak jauh alias long distance relationship (LDR). Pasalnya, Egy Maulana Vikri sudah beberapa kali berkarier di Eropa selama periode 2018 hingga 2023.
Egy Maulana Vikri Punya Darah Keturunan Belanda
Pemain yang namanya bersinar bersama Timnas Indonesia U-19 pada medio 2017 itu ternyata memiliki darah keturunan Belanda. Hal itu setidaknya juga tercermin dari wajah Egy yang khas seperti bule.
Egy memang memiliki kulit putih. Kornea matanya juga berwarna coklat muda. Selain itu, rambutnya juga pirang. Menurut penuturan pemain yang kini berkarier bersama Dewa United itu, darah keturunan Eropa ini diperoleh dari ayahnya.
Baca Juga: Keluarga Uje Bantah Tak Diundang di Pernikahan Adiba Khanza, Dikirim Umi Pipik Lewat WA
Pemain kelahiran Medan, 7 Juli 2000, itu lahir dari pasangan Syarifuddin dan Aspia. Anak bungsu yang kini berusia 23 tahun tersebut memiliki satu orang kakak dan satu adik perempuan.
"Ya, ayah saya bilang bahwa kami memiliki garis keturunan Belanda. Darah Belanda mengalir dari kakeknya ayah saya," ucap Egy.
Darah sepak bola tampaknya juga menurun dari ayahnya itu. Sebab, Syarifuddin sempat menjadi pelatih di sekolah sepak bola (SSB) Tasbi. Di SSB inilah, Egy mulai mengenal sepak bola ketika masih kecil.
Namanya melejit saat mengikuti Grassroots Indonesia U-12 Tournament pada 2012. Ketika itu, bakatnya mulai tercium oleh talent scouting dari penjuru Indonesia.
Sebab, Egy sukses membawa timnya merah gelar juara sekaligus menyabet penghargaan sebagai pencetak gol terbanyak.
Setelah menyelesaikan jenjang sekolah dasar (SD), dia kemudian menimba ilmu di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan, Jakarta Selatan.
Kontributor: Muh Faiz