Suara.com - Manchester United akan duel melawan Chelsea pada big match pekan ke-15 Liga Inggris di Old Trafford, Kamis (7/12) dini hari nanti pukul 03:15 WIB. Laga ini sarat beraroma dendam manajer Manchester United, Erik ten Hag pada pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino.
Manchester United tentu mengincar kemenangan demi memperbaiki posisi mereka di klasemen sementara Liga Inggris, terlebih usai kekalahan mengecewakan 0-1 dari tuan rumah Newcastle United pada akhir pekan kemarin.
Manchester United asuhan Erik ten Hag masih tertahan di urutan ketujuh papan klasemen dengan raihan 24 poin dari 14 laga, masih berjarak lima angka dari zona empat besar.
Sementara itu, Chelsea lebih parah lagi dari Manchester United yang sebenarnya sangat inkonsisten musim ini.
Musim perdana Mauricio Pochettino menukangi tim, The Blues --julukan Chelsea-- masih terdampar di posisi ke-10 klasemen usai baru mengoleksi 19 poin dari 14 laga.
Kedua tim tentu sama-sama mengincar kemenangan demi posisi yang lebih baik di klasemen, namun bagi Erik ten Hag, laga nanti sepertinya berarti personal baginya.
![Ekspresi manajer Manchester United, Erik ten Hag pada laga Liga Inggris kontra Newcastle United di St James Park, Minggu (3/12) dini hari WIB. [ANDY BUCHANAN / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/05/69667-erik-ten-hag-manchester-united.jpg)
Ten Hag punya memori buruk saat head-to-head dengan Pochettino beberapa tahun silam.
Saat masih menukani Ajax, Ten Hag pernah membawa tim raksasa Belanda itu tampil fenomenal di Liga Champions.
Pada musim 2018/2019 silam, Ajax membuat heboh usai melaju sampai ke semifinal Liga Champions, bahkan tinggal selangkah lagi lolos ke final.
Namun, di menit-menit akhir pertandingan leg kedua, Ajax kecolongan gol yang membuat laga kontra Tottenham Hotspur berakhir dengan agregat 3-3. Tottenham saat itu dilatih oleh Pochettino. Ajax harus kandas hanya karena kalah gol tandang.