Infografis
Suara.com - UEFA bersiap untuk menggunakan teknologi mikrochip dalam bola yang disponsori Adidas. Bola canggih ini nantinya bisa mendeteksi handball maupun offside dalam EURO 2024.
Dilansir dari Mirror, Selasa (5/12/2023), teknologi ini menggunakan pelacakan anggota tubuh untuk membuat citra komputer yang menunjukkan dengan tepat di mana bola mengenai pemain pada tubuhnya.
Bola canggih ini diharapkan bisa mengatasi kontroversi atas keputusan wasit yang keliru dalam momen-momen tertentu yang belakangan menjadi sorotan publik.
Premier League telah mengalami kesulitan, bahkan dengan tayangan ulang, untuk membuktikan di mana bola mengenai tangan pemain.
Baca Juga: Target Ambisius Gareth Southgate: Timnas Inggris Puncaki Ranking FIFA Sebelum Euro 2024
Sementara UEFA baru-baru ini terjerat dalam kontroversi ketika wasit secara keliru memberikan penalti kepada Paris Saint-Germain dalam pertandingan melawan Newcastle.
Tino Livramento dianggap melakukan handball di kotak terlarang jelang laga berakhir hingga PSG sukses mencetak gol penyama kedudukan pasca dihadiahi tendangan penalti.
Teknologi baru ini diharapkan dapat memberi kepastian dan sesuai dengan hukum permainan yang menyatakan bahwa gol harus dianulir jika dicetak "langsung dari tangan/lengan bahkan jika tidak disengaja" atau dalam membangun serangan.
Teknologi mikrocip juga digunakan dalam Piala Dunia terakhir oleh FIFA untuk offside semi-otomatis, yang sangat sukses dan keputusan-keputusan tersebut dapat segera dipecahkan dan ditayangkan di layar besar.
Harapannya adalah bahwa Premier League akan menggunakan offside semi-otomatis musim depan, dan teknologi handball baru ini juga akan digunakan dalam Euro tahun depan dan bisa menjadi perubahan besar dalam permainan.
Baca Juga: 20 Negara Sudah Pastikan Lolos ke Euro 2024 di Jerman, Empat Tiket Tersisa
Pertandingan di kompetisi Eropa telah menunjukkan bagaimana wasit memahami handball dengan cara yang berbeda jika dibandingkan dengan Premier League.
Teknologi ini jadi pelengkap setelah video assistant referee (VAR) yang diharapkan bisa mengurangi kesalahan observasi wasit nyatanya belum juga memberi hasil memuaskan.
Masih kerap muncul perdebatan menyusul keputusan keliru dari para pengadil kendati mereka sudah meninjau sebuah situasi lewat VAR terlebih dahulu.
