Suara.com - Pertemuan menegangkan antara Timnas Indonesia dan Libya akan segera terjadi, mengingat kejadian kontroversial 15 tahun yang lalu ketika Libya mengalami kekalahan WO dari skuad Garuda pada ajang Piala Kemerdekaan 2008.
Skuad Garuda, yang saat ini diasuh oleh pelatih Shin Tae-yong, memutuskan untuk tidak menggelar uji coba melawan Iran sebagai persiapan menjelang Piala Asia 2023.
Sebagai alternatifnya, mereka akan menghadapi tantangan dari tim asal Afrika Utara, Libya.
Sumardji, Ketua Badan Tim Nasional (BTN), mengonfirmasi rencana tersebut pada hari Senin (4/12/2023) kemarin.
Dia memastikan bahwa Timnas Indonesia akan bertanding melawan Libya dalam dua pertandingan.
Pertemuan sebelumnya antara Timnas Indonesia dan Libya terjadi pada 25 Juli 1977, di mana Libya keluar sebagai pemenang dengan skor 4-0, menurut catatan dari situs 11v11.com.
Namun, sorotan kembali tertuju pada tahun 2008 saat keduanya saling berhadapan dalam ajang Piala Kemerdekaan.
Meskipun Timnas Libya unggul 1-0 berkat gol Abdalla Mohamed pada menit ke-14, pertandingan tidak pernah diselesaikan karena Libya tidak kembali setelah jeda turun minum.
Libya memutuskan untuk mundur, memberikan kemenangan WO kepada Timnas Indonesia.
Spekulasi muncul bahwa keputusan Libya untuk tidak melanjutkan pertandingan disebabkan oleh ketidakpuasan terhadap kepemimpinan wasit Shahabuddin Moh Hamiddin dari Brunei Darussalam saat itu.