Suara.com - Nama Nurhidayat Haji Haris saat ini menjadi sorotan publik. Pasalnya, ia dikabarkan telah berselingkuh dengan Lady Companion alias LC.
Hal ini diungkapkan istri Nurhidayat, Sarah Ahmad. Dalam unggahan di Instagram Story miliknya, ia memposting kode perselingkuhan sang suami.
Awalnya, Sarah Ahmad mengunggah sebuah kata bijak soal perselingkuhan. Kata-kata tersebut tertulis, "sekali selingkuh dia bakalan selingkuh lagi, seumur hidup terlalu lama untuk nunggu dia berubah."
Lalu, ia melanjutkan tulisan tersebut dengan kode yang ditujukan kepada eks kapten Timnas Indonesia U-19 tersebut.
Baca Juga: Curhatan Sarah Ahmad Diduga Diselingkuhi Eks Kapten Timnas: Aku Terlalu Salmon, Tak Mau Jadi Selir
"apalagi kalo selingkuhnya berkali kali hehehe." ujar Sarah.
Perselingkuhan ini membuat jagat dunia maya pun heboh. Pemain Persiraja Banda Aceh ini juga belum memberikan klarifikasi terkait perselingkuhan ini.
Terlepas dari hal tersebut, Nurhidayat Haji Haris memiliki karier yang cukup mentereng beberapa tahun belakangan. Bahkan nilai kontraknya sempat menembus Rp 2,17 miliar.
Berikut merupakan perjalanan karier Nurhidayat Haji Haris di sepak bola. Mulai dari bergabung di PON Sulsel hingga bergabung dengan Persiraja Banda Aceh.
Dilansir dari laman Transfermarkt, Nurhidayat mengawali karier di PON Sulsel pada 1 Agustus 2015.
Baca Juga: Heboh Isu Sarah Ahmad Cerai: Aku Terlalu Salmon Buat Dia yang Seleranya Ikan Asin Jambal
Kemudian pada 1 Juli 2016, ia bergabung dengan Bhayangkara FC di tim junior. Setengah tahun kemudian ia digaet PSM Makassar dengan free transfer.
Lalu, ia kembali lagi ke Bhayangkara FC pada 4 Januari 2018. Eks kapten Timnas Indonesia U-19 ini mengabdi di Bhayangkara selama 3 tahun lamanya.
Penampilan apik di Bhayangkara FC ternyata kembali membuat PSM Makassar mengontraknya. Ia digaji dengan nilai Rp2,17 miliar.
Namun hanya 3 bulan saja bersama PSM Makassar, ia pindah ke PSG Pati. Pengabdiannya pun cukup singkat yakni hanya 6 bulan saja.
Kemudian ia hijrah ke PSIM Yogyakarta dengan free transfer. Kontraknya menurun jika dibandingkan sebelumnya, yakni Rp1,3 miliar saja.
Setengah tahun kemudian, ia kembali ke Bhayangkara FC. Namun di sana, ia hanya menghabiskan karier setahun saja hingga dilepas klub.
Berstatus sebagai pengangguran, ia pun kemudian mencoba untuk kembali di dunia persepakbolaan kembali. Kini, Persiraja Banada Aceh menjadi destinasi hingga sekarang.