BCL Ternyata Menikah dengan Kerabat dari Otak di Balik Logo Persija Jakarta

Irwan Febri Suara.Com
Kamis, 30 November 2023 | 11:22 WIB
BCL Ternyata Menikah dengan Kerabat dari Otak di Balik Logo Persija Jakarta
Bunga Citra Lestari alias BCL dan Persija Jakarta. (Instagram/bclsinclair)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Artis papan atas Indonesia, Bunga Citra Lestari, dikabarkan akan melangsungkan pernikahan dengan Tiko Pradipta Aryawardhana yang tak lain adalah kerabat dari otak di balik logo Persija Jakarta.

Kabar pernikahan artis yang akrab disapa BCL itu dengan Tiko Pradipta Aryawardhana memang gencar menghiasi kabar dunia entertainment Tanah Air.

Dilaporkan bahwa pernikahan keduanya akan berlangsung di Bali, dan rencananya akan digelar di awal bulan Desember 2023 ini.

Keduanya pun dikabarkan sudah mengurus berkas pernikahannya, seperti yang dikonfirmasi oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Pasar Minggu.

Dalam perjalanan keduanya ke jenjang pernikahan, ada fakta menarik dari kisah romansa antara pelantun ‘Karena Kucinta Kau’ dengan Tiko Aryawardhana.

Diketahui, orang tua dari Tiko Aryawardhana ternyata merupakan tetangga dari wanita berusia 40 tahun tersebut di kawasan Pejanten Barat, Jakarta Selatan.

Di samping itu, ada fakta menarik dari sosok Tiko Aryawardhana. Usut punya usut, pria yang berstatus duda ini ternyata adalah kerabat dari Soemarno Sosroatmodjo.

Bagi warga Jakarta, nama Soemarno Sosroatmodjo bukanlah nama asing. Pasalnya, ia adalah mantan Gubernur ibu kota Indonesia periode 1960-1964 dan 1965-1966.

Sosok Soemarno Sosroatmodjo sendiri kental dengan Persija Jakarta. Pasalnya, ia adalah otak di balik logo klub berjuluk Macan Kemayoran itu. Bagaimana kisahnya?

Tugu Monas Jadi Logo Persija

Semula, Persija Jakarta berdiri dengan nama Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ) pada tahun 1928 dan baru berubah nama pada tahun 1951.

Perubahan nama tersebut dibarengi dengan perubahan logo klub. Saat itu, Wali Kota Jakarta, yakni Soediro, mengizinkan Persija menggunakan lambang Jaya Raya.

Lambang Jaya Raya di masa Soediro tersebut berbentuk perisai dengan banteng di atasnya dan gambar kapas di sisi kiri serta padi di sisi kanan yang seakan melingkari Tugu Proklamasi atau Tugu Kemerdekaan.

Lalu saat pembangunan Monumen Nasional (Monas) usai pada 1963, Soemarno Sosroatmodjo selaku Gubernur DKI Jakarta pun mendapat instruksi dari Presiden RI, Soekarno.

Presiden Soekarno saat itu menginstruksikan agar Tugu Monas dimasukkan ke dalam lambang Jakarta, yang kemudian diadopsi oleh Persija Jakarta.

Saat pertama kali mendapat instruksi itu, lambang Jakarta yang digunakan Persija masih menggunakan semboyan ‘Djaja Raja’.

Barulah pada Juli 1964, semboyan ‘Djaja Raja’ dihapuskan dan diganti dengan ejaan baru yakni ‘Jaya Raya’ yang masih terpampang di bagian atas dari lambang Jakarta dan logo Persija itu.

Di tahun yang sama dengan hadirnya lambang baru tersebut, Persija menuai kesuksesan kala menjuarai Perserikatan di tahun 1964.

Lambang tersebut pun sampai saat ini masih dipakai oleh Persija dan menunjukkan identitasnya sebagai klub sepak bola asal Jakarta.

(Felix Indrajaya)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI