Suara.com - Dua tim raksasa Liga Indonesia yang kini mentas di Liga 2 2023, Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura tengah dalam kondisi mengkhawatirkan.
Liga 2 2023/2024 memasuki pekan ke-10, tim-tim dengan nama kondang memastikan posisi teratas di papan klasemen sementara.
Namun sejumlah tim dengan nama besar lainnya mengalami nasib sebaliknya, kesialan demi kesialan yang didapat dari pertandingan.
Dua nama yang paling mencolok, Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura, klub penuh sejarah dengan deretan trofi bergengsi pernah mereka raih.
Meski begitu nasib berbalik saat keduanya terdegradasi dan kini harus memulai kembali dari kompetisi kasta kedua Liga Indonesia.
Alih-alih bersaing mendapatkan tiket promosi ke Liga 1 musim depan, baik Sriwijaya FC maupun Persipura Jayapura masih susah memetik kemenangan.
1. Sriwijaya FC
Klub asal Kota Palembang ini tergabung di Grup A Liga 2 2023, sudah memainkan 10 pertandingan namun hanya meraih tiga kemenangan.
Empat kali imbang dan tiga pertandingan lain berakhir kekalahan, Sriwijaya FC mengoleksi 10 poin selisih 10 angka dari Semen Padang di puncak klasemen.
Posisinya pun bisa segera tergeser andai PSPS Riau mampu memetik kemenangan di pertandingan pekan ke-10 mereka.
Alih-alih mengamankan tiket promosi, Sriwijaya FC harus berjibaku dengan keras agar mampu mempertahankan posisi di papan atas.
2. Persipura Jayapura
Nasib tak jauh berbeda dialami Persipura Jayapura, klub besar Tanah Air dengan rentetan trofi gelar juara dan pengalaman bermain internasional.
Di era Boaz Solossa, Persipura Jayapura merupakan tim yang paling ditakuti para lawan-lawannya, namun kini situasi berubah total.
Persipura bahkan hanya mampu bertengger di peringkat kelima klasemen Grup D Liga 2023 dengan mengoleksi 11 poin hasil 10 pertandingan.
Sama sekali rtidak mencerminkan bagaimana Persipura Jayapura yang dahulu ditakuti tim-tim papan atas Liga Indonesia lainnya.
Jika kondisi ini tidak segera diperbaiki, bukan tak mungkin Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC gagal lolos promosi ke Liga 1 musim depan.
Kontributor: Eko