Suara.com - Shin Tae-yong banyak mendapatkan pemain naturalisasi di Timnas Indonesia untuk mengikuti gelaran sepak bola internasional. Hal itu tidak salah, tapi tujuannya harus jelas.
Hal itu dikatakan legenda sepakbola Tanah Air Bambang Pamungkas atau Bepe di kanal Youtube Sport77 Official.
Bepe menegaskan bahwa naturalisasi bukanlah pelanggaran aturan dan sudah umum dilakukan oleh banyak negara di dunia.
Dalam susunan 23 pemain yang akan bertanding dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Filipina dan Irak, terdapat lima pemain naturalisasi, yaitu Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Marc Klok, dan Rafael Struick.
Baca Juga: Chow Yun Damanik Diincar Timnas Swiss, Bima Sakti: Dia Punya Kualitas
Potensi bertambahnya jumlah naturalisasi jika Ivar Jenner pulih dari cedera dan empat pemain keturunan yang sedang menjalani proses naturalisasi mendapatkan paspor Indonesia, seperti Ragnar Oratmangoen, Justin Hubner, Jay Idzes, dan Nathan Tjoe-A-On, menjadi fokus perbincangan.
Meski mendukung langkah naturalisasi, Bambang Pamungkas menegaskan bahwa proyek ini sebaiknya hanya dijadikan target jangka pendek.
Menurutnya, PSSI harus fokus pada pembinaan pemain muda dan peningkatan kompetisi untuk menghasilkan pemain lokal yang brilian.
"Naturalisasi harusnya dipersiapkan untuk jangka pendek, sekira lima tahun. Setelah itu, kita harus menyiapkan agar generasi muda kita menjadi pemain bola yang lebih baik," ungkap Bepe.
Bambang Pamungkas menekankan pentingnya keseimbangan antara naturalisasi dan pembinaan usia dini. Baginya, masa depan sepakbola Indonesia terletak pada pembinaan usia dini yang intensif.
Baca Juga: Dokter Timnas Indonesia Buka Suara Kepastian Naturalisasi Jay Idzes saat Dia Lagi Idap Penyakit Ini
Meski begitu, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong fokus mempersiapkan tim terbaik untuk menghadapi Piala Asia 2023 (Januari-Februari 2024) dan babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia (Maret-Juni 2024).
Perlu dicatat bahwa kedua ajang ini bukan hanya sebagai tantangan olahraga, namun juga menjadi penentu masa depan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Kontraknya yang akan berakhir pada Juni 2024 akan tergantung pada performa tim dalam dua kompetisi ini.
Oleh karena itu, manajemen Timnas Indonesia di bawah Shin Tae-yong memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan Timnas Indonesia.