Bima Sakti Klarifikasi Tuduhan Ada Pemain Titipan di Timnas Indonesia U-17, Benarkah Ada?

Selasa, 28 November 2023 | 12:34 WIB
Bima Sakti Klarifikasi Tuduhan Ada Pemain Titipan di Timnas Indonesia U-17, Benarkah Ada?
Pelatih Timnas Indonesia Bima Sakti memprotes wasit dari pinggir lapangan saat melawan Timnas Maroko dalam pertandingan penyisihan Grup A Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023). Indonesia kalah dengan skor 1-3. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Timnas Indonesia U-17, yang dikomandoi oleh pelatih Bima Sakti, mengalami kegagalan telak di fase grup Piala Dunia U-17. Pada turnamen tersebut, mereka tidak mampu meraih satu pun kemenangan, sehingga terpaksa harus meninggalkan persaingan di babak grup, meski memiliki status sebagai tuan rumah.

Reaksi dari pecinta sepak bola Indonesia pun beragam. Salah satu kritikan yang muncul adalah adanya dugaan bahwa Bima Sakti bersikap tidak adil terhadap pemain keturunan dan mendukung pemain titipan dalam Timnas Indonesia.

Dalam sebuah wawancara pada acara Youtube Bebas Podcast Id, Bima Sakti membantah keras tuduhan tersebut.

Bima Sakti menyatakan bahwa tidak ada pemain yang mendapatkan perlakuan khusus dari dirinya di Piala Dunia U-17 ini. Semua pemain diberi arahan dengan adil.

Tentang dugaan adanya pemain titipan dalam skuad Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti menegaskan bahwa itu hanyalah spekulasi yang tidak berdasar.

"Enggak ada memain titipan. Kalau bagus bagus, kalau enggak iya harus diambil. Diambil Karena sepak bola kan kelihatan Pak," kata

Ia menekankan bahwa pilihannya tergantung pada kualitas permainan, bukan hubungan pribadi atau kepentingan tertentu.

Pertanyaan pun muncul mengenai preferensi Bima Sakti terhadap pemain diaspora dan lokal.

Legenda Timnas Indonesia ini membantah keras bahwa ia memiliki kecenderungan anti pemain diaspora.

Baca Juga: Gile! Tiket Final Piala Dunia U-17 Sudah Habis Dipesan

Ia menjelaskan bahwa pemain diaspora yang ingin bermain untuk Indonesia harus memberikan kontribusi yang lebih besar daripada pemain lokal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI