Suara.com - Banyak inovasi olahraga yang diciptakan dengan media sepak bola sebagai akarnya. Salah satunya adalah Cycle Ball yang mungkin belum banyak dikenal, begitu juga di Indonesia.
Cabang olahraga ini menarik perhatian para pecinta sepeda dan penggemar olahraga yang mencari variasi baru. Dengan sejarahnya yang kaya dan komunitas yang terus berkembang, cycle ball menjanjikan pertandingan yang seru dan penuh tantangan.
Cycle Ball, atau kadang-kadang disebut juga sebagai "Radball," adalah olahraga yang unik dan menarik yang menggabungkan elemen-elemen dari sepeda dan sepak bola. Meskipun mungkin tidak sepopuler olahraga lainnya, Cycle Ball memiliki basis penggemar yang setia dan menawarkan kombinasi keterampilan fisik, teknis, dan taktis yang menarik.
Cycle Ball memiliki akar sejarahnya yang panjang, dengan akar yang dapat ditelusuri hingga akhir abad ke-19 di Jerman. Olahraga ini awalnya dimainkan di dalam ruangan oleh dua pemain yang bersepeda sambil mencoba memasukkan bola ke dalam gol lawan. Seiring waktu, Cycle Ball berkembang dan menyebar ke berbagai negara di Eropa dan Asia.
Aturan Permainan
Aturan Cycle Ball cukup sederhana. Pertandingan biasanya dimainkan antara dua tim yang masing-masing terdiri dari dua pemain. Mereka menggunakan sepeda khusus yang dirancang untuk permainan ini, yang memiliki roda kecil dan tidak menggunakan rem.
Lapangan pun didesain dengan bentuk persegi panjang dan tujuan dari olahraga ini adalah memasukkan bola ke dalam gawang lawan menggunakan sepeda atau kepala.
Poin diberikan ketika bola melewati garis gawang lawan dan tim dengan skor tertinggi pada akhir pertandingan dinyatakan sebagai pemenang.
Popularitas dan Komunitas Penggemar
Meskipun tidak sepopuler sepak bola atau sepeda balap, Cycle Ball memiliki komunitas penggemar yang setia di berbagai belahan dunia.
Turnamen dan kompetisi Cycle Ball diadakan di tingkat lokal, nasional, dan internasional, memberikan para pemain kesempatan untuk bersaing dan menunjukkan keterampilan mereka.
Dalam perjalanan sejarahnya, Cycle Ball sempat masuk ke dalam beberapa ajang dunia. Di antaranya Asian Indoor Games 2005 dan 2007.
Bahkan dalam beberapa referensi, disebutkan ada lebih dari 420 klub Cycle Ball di seluruh dunia dengan Austria, Belgia, Rep. Ceko, Prancis, Jepang, Belanda, Rusia, Swiss, dan Jerman sebagai negara dengan tingkat kepopuleran Cycle Ball tertinggi.
Kontributor: Aditia Rizki