Suara.com - PSS Sleman menghadapi tantangan berat dalam upayanya untuk pulih dari rangkaian hasil negatif. Setelah menjalani jeda internasional, PSS Sleman kini dihadapkan pada sanksi tiga pertandingan kandang tanpa penonton sebagai konsekuensi dari keributan antara penonton dan panitia pelaksana pertandingan, yang menyebabkan penganiayaan dan perusakan fasilitas di Stadion Maguwoharjo beberapa waktu lalu.
Keputusan ini diambil oleh Komisi Disiplin PSSI setelah mempertimbangkan bukti yang cukup untuk menetapkan adanya pelanggaran disiplin.
Sanksi yang diberikan kepada PSS Sleman diumumkan melalui surat resmi Komite Disiplin (Komdis) PSSI dengan nomor 141/L1/SK/KD-PSSI/XI/2023. Hukuman tersebut mencakup larangan menyelenggarakan tiga pertandingan kandang dengan penonton, serta denda sebesar Rp25 juta.
Komdis menyatakan bahwa PSS Sleman terbukti melanggar pasal 70 Ayat 1, Ayat 4, dan Lampiran 1 Nomor 5 Kode Disiplin PSSI tahun 2023.
Baca Juga: Hadapi Bhayangkara FC, Persija Jakarta Incar Kemenanga Ketiga Beruntun
Tiga pertandingan kandang tanpa penonton yang harus dijalani oleh PSS Sleman melibatkan PS Barito Putera pada 26 November 2023, RANS Nusantara FC pada 8 Desember 2023, dan Persikabo 1973 pada 4 Februari 2024.
Risto Vidakovic, Pelatih Kepala PSS, mengakui bahwa sanksi ini menjadi kendala besar bagi timnya. Ia menegaskan bahwa kehadiran suporter merupakan motivasi tambahan yang kini absen.
"Hukuman ini tentu merupakan sebuah hambatan besar untuk PSS bermain tanpa suporter. Terlebih, kami juga sedang dalam situasi yang sulit," ujar Risto.
Meskipun demikian, Risto tetap meminta para pemainnya untuk tetap fokus meski tanpa kehadiran penonton di stadion.
Menurutnya, baik dalam pertandingan dengan penonton maupun tanpa penonton, diperlukan upaya keras dari seluruh tim.
Baca Juga: Borong Banyak Pemain Termasuk Witan Sulaeman, Bhayangkara FC Pasang Target Keluar dari Zona Merah
Risto, yang memiliki kewarganegaraan Spanyol, menyoroti bahwa rangkaian sepuluh pertandingan tanpa kemenangan telah menjadi hambatan bagi PSS Sleman.
Ia menekankan bahwa keterbatasan jumlah pemain asing dalam pertandingan terakhir menjadi salah satu faktor penghambat.
"Saya pikir, itulah yang membuat perbedaan antara kami dan klub lain dalam beberapa pertandingan terakhir," kata Risto.
Risto, yang bergabung dengan tim saat dalam situasi sulit, menyatakan bahwa tim harus bekerja lebih keras, terlepas dari bentuk permainan yang diusung. Bagaimanapun juga, PSS Sleman membutuhkan kemenangan untuk mengubah situasi yang sulit ini.
"Kami perlu meningkatkan kinerja secara keseluruhan. PSS harus berada pada tingkat maksimal untuk mengatasi situasi ini," tambahnya.