Profil PPSM Magelang, Tim Pendiri PSSI yang Didiskualifikasi dari Liga 3 2023/24

Rauhanda Riyantama Suara.Com
Sabtu, 25 November 2023 | 21:45 WIB
Profil PPSM Magelang, Tim Pendiri PSSI yang Didiskualifikasi dari Liga 3 2023/24
Potret pemain PPSM Magelang di Liga 3 2023/2024. (Instagram/ppsm_mgl)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PPSM Magelang punya sejarah panjang di sepak bola Indonesia, tapi nasib mereka apes setelah didiskualifikasi dari Liga 3 2023/24.

Buntut keributan suporter yang terjadi di laga antara PPSM Magelang vs Persip Pekalongan di matchday terakhir Grup F Liga 3 zona Jateng, Asprov Jateng memberi hukuman berat.

Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Moch Soebroto, Magelang, suporter masuk ke dalam pangan yang mengakibatkan pertandingan terhenti dan terjadi pemukulan pemain tim tamu oleh suporter PPSM serta intimidasi kepada perangkat pertandingan oleh panpel atau ofisial.

Imbas insiden ini, PPSM d sanksi diskualifikasi serta denda  Rp 45.000.000. Dan untuk musim depan PPSM tim tidak diperbolehkan menggelar pertandingan dengan penonton. 

Untuk PPSM sendiri juga dihukum laga usiran dengan jarak minimum 75 KM dari Kota Magelang untuk pertandingan musim depan.

Hukuman diskualifikasi dari Liga 3 ini membuat PPSM Magelang untuk membuka asa merangsek ke kompetisi kasta lebih atas sirna.

Padahal, PPSM punya sejarah panjang dan menjadi salah satu klub pendiri Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Profil PPSM Magelang

PPSM Magelang menjadi klub asal Jawa pertama yang didirikan. Klub ini tercatat sudah berdiri sejak 15 Maret 1919.

PPSM Magelang juga eksis di era Perserikatan, tapi mereka gagal bersaing hingga ke kasta tertinggi di era lebih modern. Prestasi terbaik mereka adalah menjadi semifinalis Piala Indonesia 2012.

Dengan cikal bakal bernama Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM). IVBM adalah salah satu klub yang ikut mendirikan PSSI dengan keikutsertaan E.A. Mangindaan dalam pembentukan PSSI di Societeit Hadiprodjo Yogyakarta pada hari Sabtu tanggal 19 April 1930.

Setelah PSSI terbentuk dan IVBM menjadi anggotanya, nama IVBM pun diubah menjadi PPSM. Klub ini menjadi bond anggota PSSI pada 1934 bersama dengan beberapa klub seperti PSISa Salatiga, VIT Tegal, PSIM Yogyakarta, PSTS Tasikmalaya, dan PSIS Semarang.

Tahun 1975, PPSM kembali ke kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia yang saat itu bernama Kerjurnas PSSI. PPSM berhasil lolos ke Kejurnas PSSI 1975 tingkat nasional setelah berhasil mengalahkan lawan-lawannya di kualifikasi tingkat daerah. 

Dalam kompetisi itu, PPSM tergabung dalam Pool C bersama Persipal Palu, Persebaya Surabaya, PSBS Biak dan PSL Langkat. Sayangnya PPSM gagal melaju ke babak perempat final setelah mengalami empat kekalahan beruntun di Pool C, sehingga harus rela menjadi juru kunci.

Sejak saat itu, hingga kini PPSM belum bisa kembali ke kasta tertinggi kompetisi sepak bola nasional. Pencapaian terbaik PPSM Magelang di era Liga Indonesia adalah bermain di Divisi Utama atau kasta kedua pada musim 2008/09.

Munculnya dualisme kompetisi pada 2013, sempat membuat klub berjuluk Macan Tidar itu terjadi perpecahan. Kala itu, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang berada di bawah PSSI dengan PT Indonesia di bawah KPSI punya kompetisi beda, sehingga turut berpengaruh terhadap PPSM.

Hingga saat ini, PPSM Magelang yang berstatus sebagai salah satu klub tertua di Indonesia tidak mampu bersaing menuju kasta tertinggi sepak bola Nasional.

Kontributor: Aditia Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI