Suara.com - Penampilan Jehan Pahlevi bersama Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023 mendapat sorotan dari pemandu bakat asal Eropa.
Kendati Timnas Indonesia U-17 terhenti di babak penyisihan usai hanya menempati peringkat ketiga Grup A, Jehan Pahlevi menjadi salah satu pemain yang disorot penampilannya.
Salah satu pemandu bakat asal Turki, EK Scouting, dalam unggahan di akun X (Twitter) miliknya, menyoroti penampilan Jehan yang dinilai punya potensi besar.
Menurut pengamatannya, Jehan Pahlevi yang bermain total 140 menit dari tiga pertandingan bersama Garuda Asia di Piala Dunia U-17.
Dari penampilannya di ajang tersebut, EK Scouting merangkum tiga kelebihan atau potensi yang dimiliki oleh Jehan Pahlevi.
Pemain kelahiran Jakarta pada 18 Maret 2006 ini disebut punya kelebihan dari segi visi bermain, passing, dan kreativitas bermain.
Bahkan EK Scouting menyamakan gaya bermain Jehan Pahlevi seperti penyerang muda milik Chelsea di Liga Inggris, Cole Palmer.
“Pahlevi adalah pemain sayap kanan ulung yang dikenal karena kehebatan tekniknya. Dia memiliki visi dan kemampuan passing yang luar biasa, sering kali menciptakan peluang mencetak gol bagi rekan satu timnya,” tulis EK Scouting.
“Dengan kelincahan dan pengambilan keputusan yang cepat, dia dapat melewati ruang sempit dan menghancurkan pertahanan lawan. Fleksibilitasnya juga memungkinkan dia berkontribusi sebagai playmaker,” lanjutnya.
“Gaya bermainnya mengingatkan saya pada gaya bermain bintang Chelsea, Cole Palmer. He’s special.”
Kesimpulan dari analisis EK Scouting atas permainan Jehan Pahlevi menyebutkan bahwa Jehan tidak dapat disangkal berbakat, dan EK Scouting paling mengaguminya dari keseluruhan pemain di Timnas Indonesia U-17.
Namun perlu diperhatikan bahwa Jehan bukan tanpa koreksi dan harus memperbaiki beberapa aspek dalam diri dan permainannya.
Di antaranya adalah Jehan Pahlevi diminta untuk memperkuat kaki lemahnya dan kemampuan passing jauhnya serta menyempurnakan finishing.
Jehan Pahlevi sendiri mulai bergabung dengan akademi Persija U-16 pada 2021 lalu. Kebetulan Jehan sekeluarga suka Persija, dan bisa dibilang jadi Jakmania sejak kecil.
Kontributor: Aditia Rizki