Suara.com - Timnas Prancis U-17 dihantam kabar kurang sedap usai memastikan lolos ke babak perempat final Piala Dunia U-17 2023.
Hal itu setelah salah satu pemain mereka, Yanis Issoufou disebut-sebut berstatus ilegal.
Diwartakan Sport News Africa, Issoufou diketahui pernah membela Timnas U-17 Niger di ajang UFOA B.
Tak hanya itu saja, Issoufou lolos ke Piala Afrika U-17 sekaligus merupakan jalan kelolosan ke Piala Dunia U-17.
Baca Juga: Dominasi Semu Berakhir Sendu, Pelatih Inggris U-17 Angkat Topi untuk Uzbekistan
"Yanis Issoufou pernah bermain untuk tim nasional U-17 Niger beberapa bulan sebelumnya," tulis Sport News Africa dikutip Suara.com, Kamis (23/11/2023).
Media itu juga menulis jika kondisi Issoufou dilarang keras oleh peraturan FIFA. Akibatnya, Prancis menghadapi kemungkinan didiskualifikasi.
Menurut Sport News Africa, FIFA tidak diberitahu tentang perubahan kewarganegaraan olahraganya, dan beberapa anggota staf pelatih Prancis tidak mengetahui masa lalunya bersama Niger.
Sekarang masih harus dilihat apakah Burkina Faso akan mengajukan banding untuk dipertimbangkan pada putaran turnamen berikutnya.
Senegal, calon lawan Les Bleuets, juga bisa melakukan hal serupa jika Yanis Issoufou bermain di babak 8 besar.
Baca Juga: Kandas di Tangan Uzbekistan di 16 Besar Piala Dunia U-17 2023, Pelatih Timnas Inggris Angkat Bicara
Issoufou bermain untuk Niger melawan Pantai Gading dan Benin di turnamen UFOA B U17 di Ghana pada tahun 2022.
"Dia mencetak gol saat kalah dari Pantai Gading, sebelum terpilih sebagai man of the match melawan Benin (kemenangan 3-1)," tambah media tersebut.
Timnas Prancis U-17 mengunci slot terakhir perempat final setelah menang 5-3 atas Timnas Senegal U-17 melalui drama adu penalti.
Mereka akan menghadapi Uzbekistan di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (25/11/2023).